Kamis 12 Desember 2024

Bupati Garut: Kita Butuh 3,6 Juta Dosis Vaksin Covid-19

GARUT,FOKUSJabar.id: Untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) selenggarakan simulasi vaksinasi bertempat di Puskesmas Pembangunan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (8/1/2021).

Simulasi vaksinasi Covid-19 tersebut dihadiri Bupati Garut, Rudy Gunawan dan Wakil Bupati, Helmi Budiman.

Menurut Rudy Gunawan, simulasi dilakukan agar saat pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan lancar. Simulasi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

BACA JUGA: Wali Kota Bandung Positif Terpapar Covid-19

“Simulasi ini membuktikan bahwa dalam pelaksanaannya nanti kita dapat melaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Kemenkes,” kata Bupati Garut.

Rudy Gunawan mengajak masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19 agar bisa beraktivitas seperti biasa. Hal itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

“Mengingat pentingnya vaksinasi, Saya  ajak dan imbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi virus Corona. Tujuannya, menghentikan penularan Covid-19, menurunkan angka kematian dan agar bisa hidup normal kembali,” kata Bupati Garut.

Kendati sudah vaksinasi, masyarakat tetap harus melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.

“Tentu kita tetap melakukan upaya-upaya melaksanakan Prokes meski sudah divaksin. Vaksinasi adalah salah satu solusi yang bisa menjadikan kita sehat lahir dan batin,” ungkap Bupati Garut.

Oleh karena itu, Bupati Garut berpesan kepada masyarakat agar datang ke Puskesmas untuk melakukan vaksinasi demi menghentikan penyebaran Covid-19.

“Kepada seluruh masyarakat yang sudah ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku, ayo datang ke Puskesmas untuk melaksanakan vaksinasi. Insya Allah, ini solusi tepat untuk mengatasi masalah virus mematikan ini,” kata Bupati Garut.

Untuk kebutuhan vaksin-nya itu sendiri, Garut membutuhkan sekitar 3,6 juta dosis vaksin dan selama satu tahun sudah seluruh masyarakat divaksin.

“Maksimal satu tahun itu sudah selesai semuanya,” kata Bupati.

Untuk tahap pertama, menerima sekitar 6 ribu dosis yang dipriotitaskan untuk Tenaga Kesehatan (Nakes).

“Kami menerima secara bertahap. Saat ini menerima 6 ribu dosis untuk Nakes. Kuota tersebut ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan dipenuhi oleh Negara,” ucap Bupati Garut.

Pihaknya akan melakukan vaksinasi di 67 titik Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Garut. Dia bersama Wakil Bupati akan menjadi orang pertama yang divaksin.

Senada disampaikan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman. Menurut Dia, simulasi yang diselenggarakan Dinkes merupakan persiapan agar vaksinasi berjalan dengan baik.

bupati garut fokusjabar.id
Wakil Bupati saat menghadiri simulasi vaksinasi Covid-19

“Saat ini saya sedang melakukan simulasi dengan Dinas Kesehatan dan tentu ini merupakan persiapan agar vaksinasi kita berjalan dengan baik. Pandemi virus Corona adalah ujian bagi kita semua,” kata Helmi.

Helmi juga meminta semua pihak untuk mendukung vaksinasi agar masa pandemi virus Corona segera berakhir. Khususnya di Kabupaten Garut.

“Kita harus yakin, bagaimana kita bisa sehat dan tentu pandemi ini akan segera berlalu. Mohon dukungan dari semua pihak agar vaksinasi ini bisa berjalan dengan lancar,” pinta Wakil Bupati.

Sementara Kepala Puskesmas Pembangunan, Nurhayati berharap, alur pelayanan yang telah dibuat bisa menjadi acuan bagi fasilitas kesehatan yang lain dalam melakukan pelaksanaan pemberian vaksin bagi masyarakat.

“Suatu kehomatan bagi kami ditunjuk sebagai pelaksana simulasi vaksinasi Covid-19. Semoga vaksinasi alur pelayanan yang kami buat dapat menjadi acuan bagi fasilitas kesehatan yang lain dalam pelaksanaannya nanti,” singkat Nurhayati.

Berikut alur pelayanan vaksinasi Covid-19:

  1. Calon penerima vaksin Covid-19 telah melakukan registrasi ulang, datang tepat waktu dan sesuai jadwal
  2. Calon penerima vaksin Covid-19 menuju Meja 1 (Pendaftaran dan Verifikasi)
  3. Calon penerima vaksin Covid-19 menunjukkan e-tiket dan bukti identitas lainnya untuk dilakukan verifikasi. Jika identitas sudah terverifikasi, selanjutnya ke meja 2 (Format Skrining)
  4. Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi penyakit penyerta (komorbid). Jika penerima vaksin sehat, maka vaksinasi dapat dilanjutkan.
  5. Calon penerima vaksin menuju ke meja 3 (Vaksinasi). Calon penerima vaksin diberikan vaksin Covid-19 secara aman.
  6. Setelah dilakukan vaksinasi, penerima vaksin Covid-19 menuju ke meja 4 (Pencatatan dan Observasi). Petugas akan mencatat hasil pelayanan vaksinasi.
  7. Penerima vaksin akan diobservasi selamat 30 menit untuk memonitor kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
  8. Penerima vaksin akan menerima kartu vaksinasi. (Andian/Bambang)

Berita Terbaru

spot_img