BANJAR,FOKUSJabar.id: Penanganan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (covid-19) di Kota Banjar Jawa Barat (Jabar) ancam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni Tahun 2021.
Pasalnya, dengan kondisi penyebar Covid-19 di Kota Banjar yang terus meningkat akan memungkinkan terjadinya refocusing kembali atau pemangkasan anggaran di tahun depan.
“Kasus Covid-19 di Banjar terus meningkat, ada kemungkinan bakal refocusing kembali seperti tahun ini untuk memangkas anggaran tahun depan,” ungkap Juru Bicara Percepatan penanganan Covid-19 Kota Banjar, Agus Nugraha, Rabu (30/12/2020).
Kendati demikian, besaran anggaran untuk tahun depan tidak bisa dilakukan dengan cara spekulasi, harus disiapkan terlebih dahulu, perencanaan yang matang harus ditempuh untuk menghasilkan penanganan yang maksimal.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Banjar Periksa Kesehatan Pengemudi Angkutan Umum
“Dampaknya ya sama seperti tahun ini, program pemerintah banyak yang tertunda seperti pembangunan dan pembelanjaan jasa,” katanya.
Agus mengatakan, untuk perihal belanja pegawai itu tidak akan terganggu karena dalam hal tersebut salah satunya untuk menggaji.
“Belanja pegawai tidak terganggu karena untuk gaji salah satunya,” kata dia.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Banjar, Tri Pamudji mengatakan bahwa tahun depan memungkinkan akan kembali untuk refocusing untuk pembiayaan vaksinasi
“Karena, vaksin gratis untuk masyarakat itu dibebankan kepada APBD, saat ini APBD Banjar tahun 2021 sudah masuk tahap pengesahaan yakni sebesar Rp.778 miliar, nilai itu turun sekitar Rp.25 juta dibanding APBD Murni tahun 2020” kata dia.
Sementara itu, disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kota Banjar bahwa dalam melakukan Vaksinisasi untuk memenuhi seluruh masyarakat Jawa Barat, pihaknya membutuhkan 30,4 juta Vaksinisasi. Karena sempurnanya memutus mata rantai covid-19 untuk menghadapi masyarakat Jawa Barat itu Vaksinisasi harus sekitar 80 persen.
“Sedangkan menurut informasi, Jawa Barat baru mendapatkan 15,5 juta Vaksinisasi atau baru setengahnya dari yang dibutuhkan, tapi dengan berjalannya waktu akan ada solusi solusi siapa tau ada tambahan karena memang kan tidak bisa habis sekaligus mungkin ada penambahan lagi dari pusat kalo tidak mungkin kami diberikan payung hukum untuk menggunakan dana yang ada, seperti merefocusing, swicing atau yang lainnya,” pungkasnya.
(Budiana Martin/Bambang)