BANDUNG,FOKUSJabar.id: bank bjb sebagai salah satu perbankan nasional yang terlibat aktif dalam berbagai upaya pemulihan, terlebih melalui intervesi sektor keuangan, menyambut positif suasana kebangkitan.Hal itu menyusul mulai terlihatnya hasil upaya pemulihan ekonomi dari keterpurukan akibat pandemi.
Sinyal pemulihan ekonomi jelang penutupan tahun 2020 ini mulai terlihat lewat sejumlah indikator, salah satunya produk domestik bruto (PDB) yang mulai tumbuh di Triwulan III 2020. Penjualan kendaraan bermotor di sektor riil pun mulai meningkat 20 persen month-on-month.
Tidak hanya itu, pergerakan positif pun terlihat dalam indeks penjualan eceran yang juga membaik meski masih mengalami kontraksi. Hal itu menggambarkan bahwa aktivitas masyarakat berangsung pulih.
Dirut bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, gerak pemulihan ekonomi dan kehidupan sosial yang terjadi secara gradual (bertahap) merupakan angin segar yang patut disyukuri. Yuddy menyebut bahwa optimisme harus terus dibangun mengiringi sinyal-sinyal kebangkitan yang telah diperlihatkan.
BACA JUGA: Bank bjb Semakin Percaya Diri Hadapi Kuartal Akhir 2020
“bank bjb akan terus mendorong upaya akselerasi kebangkitan ekonomi Indonesia. Berkaca pada grafik indikator-indikator ekonomi yang mulai memperlihatkan kinerja positif secara umum, bank bjb optimistis tantangan yang dimunculkan akbiat Covid-19 bisa segera teratasi,” kata Yuddy di Bandung, Selasa (1/12/2020).
Di tengah kondisi saat ini, pihaknya beryukur bjb masih bisa menorehkan kinerja positif. Salah satu indikator kuncinya, total kredit perbankan tumbuh 8,7 persen year-on-year menjadi Rp88,9 trilyun atau berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional dengan tingkat risiko yang terkelola.
Selain itu, kepercayaan yang besar dari masyarakat untuk menyimpan dananya pada bank bjb, serta banyaknya masyarakat yang menunda konsumsi atau investasiya di tengah pandemi turut mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 17 persen y-o-y menjadi Rp115,5 trilyun.
“Dengan angka pertumbuhan kredit dan DPK tersebut, total aset beserta anak perusahaan tumbuh 19,4 persen y-o-y menjadi Rp147,6 trilyun. Laba bersih Rp1,2 trilyun tumbuh positif 5,9 persen y-o-y. Kualitas kredit pun terkelola dengan baik di mana rasio NPL berada pada level 1,50 persen lebih baik dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional 3,22 persen,” kata dia.
Kendati begitu, kata Yuddy, perbankan tetap harus berhati-hati. Salah satu potensi yang harus dicermati adalah relapse nasabah yang menerima fasilitas restrukturisasi kredit perbankan.
Kebijakan OJK melakukan perpanjangan POJK Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Restrukturisasi Kredit sampai dengan 31 Maret 2022 dinilai tepat dan sangat membantu, baik bagi industri perbankan maupun debitur. Sebab stimulus yang hingga saat ini telah diberikan kepada para pelaku usaha belum diimbangi oleh demand yang cukup.
Inovasi
Tidak hanya itu, bank bjb pun konsisten menelurkan inovasi khususnya untuk mengoptimalikan fungsi platform mobile banking milik perseroan. Adapun salah satu inovasi terbaru yang dihadirkan bjb adalah proses pengajuan kredit yang lebih inklusif dan aksesibel melalui platform mobile banking.
“Platform mobile banking bjb Digi kini sudah bisa melayani proses pengajuan kredit perbankan. Sebagai tahap awal, bjb Digi menghadirkan halaman loan onboarding pengajuan Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) hasil kerja sama dengan Pemprov Jabar,” kata Yuddy.
Penyediaan fasilitas loan onboarding ini akan terus diperbaharui melalui duplikasi sistem untuk mengakomodasi pengajuan kredit pada segmen lainnya.
Dengan skema tersebut, kata Yuddy, proses pengajuan kredit bisa dilakukan lebih praktis tanpa harus bertatap muka dengan petugas bank, terlebih bjb Digi yang akan langsung menghubungkan calon debitur ke halaman loan onboarding bank bjb.
“Kami akan terus menciptakan beragam inovasi, khususnya di sektor digitalisasi perbankan demi menajawab tantangan dan kebutuhan zaman, sekaligus memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih mudah dan menyenangkan kepada nasabah,” kata dia.
(LIN)