LONDON,FOKUSJabar.id: Federasi Otomotif Internasional (FIA) melalui pernyataan resminya mengumumkan, pembalap Formula 1, Lewis Hamilton positif Corona Virus Disease (Covid-19), Selasa (1/12/2020).
“Lewis Hamilton positif Covid-19 dan sudah diisolasi,” demikian pernyataan FIA seperti dikutip topskor.
Semua kontak telah dilacak serta prosedur yang ditetapkan FIA dan Formula 1 akan memastikan tidak ada dampak yang lebih luas pada event akhir pekan ini.
Mercedes menyatakan, Hamilton sebenarnya telah menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak tiga kali minggu lalu dan hasilnya negatif. Sedangkan tes terakhir yang dilakukan adalah pada Minggu (29/11/2020) di Bahrain.
BACA JUGA: Matchday Keempat Grup B Liga Champions 2020/21, Misi Balas Dendam Real Madrid
Hamilton merasakan gejala ringan Covid-19. Belakangan diketahui, dia sempat kontak dengan seseorang yang terpapar virus corona dalam perjalanan menuju Sirkuit Bahrain.
Hamilton kemudian kembali menjalani tes PCR. Hasilnya positif Covid-19. Hasil ini juga sudah dikonfirmasi lagi dengan tes ulang.
Dia memiliki nama lengkap Lewis Carl Davidson Hamilton. Lahir di Stevenage, Britania Raya (7/1/1985). Lewis adalah seorang pembalap Formula 1 berkebangsaan Britania Raya yang saat ini bergabung bersama tim Mercedes GP.
Dia sempat menjadi juara dunia termuda sepanjang sejarah F1 saat merebut gelar tahun 2008 dan memecahkan rekor Fernando Alonso yang berusia 24 tahun dan 59 hari ketika meraih gelar juara dunia 2005.
Rekor tersebut kemudian dipecahkan oleh Sebastian Vettel di musim 2010. Kariernya di F1 dimulai pada tahun 2007. Saat itu ditunjuk sebagai rekan setim Fernando Alonso di McLaren. Debut F1 pertamanya adalah pada GP Australia 18 Maret 2007 dan ia finish ketiga.
Lewis Hamilton adalah pembalap pertama Formula 1 yang berkulit gelap. Ibu Hamilton, Carmen Brenda Larbalestier, menikah dengan pria Inggris berkulit gelap, Anthony Hamilton, yang membuat Hamilton mewarisi kulit gelap dari sang ayah.
Orang tua Lewis Hamilton berpisah ketika dia masih berusia 2 tahun sehingga membuat Hamilton harus tinggal bersama ibu dan kedua saudara tirinya. Namun dia pindah bersama ayahnya ketika berusia 12 tahun.
Perjalanan karier Lewis Hamilton memang sempat diwarnai beberapa kontroversi. Mulai dari terlibat perseteruan dengan mantan rekan setimnya di McLaren, Fernando Alonso, hingga menjadi korban aksi rasis di Spanyol pada awal 2008.
Pada GP Brasil 2008, Lewis Hamilton menjadi juara dunia F1 pertama dari ras kulit hitam setelah mampu finish di P5 dan dalam klasemen ia unggul satu angka atas Felipe Massa.
Terhitung mulai musim 2013, Lewis Hamilton akan memperkuat tim Mercedes GP menggantikan Michael Schumacher.
Lewis Hamilton mengaku sudah cukup puas dengan pencapaiannya selama di McLaren dan ingin mencari tantangan baru di tim lainnya.
Saat era tubo-hybrid, meraih gelar juara kedua kalinya pada musim 2014, Pada musim 2015, meraih gelar juara untuk ketiga kalinya menyamai idolanya, Ayrton Senna dengan gelar juara dunia ketiga kalinya.
Setelah Rosberg pensiun, pembalap Ferrari Sebastian Vettel menjadi pesaing terdekat Hamilton dalam dua pertarungan kejuaraan yang intens, dan Lewis Hamilton dua kali membalikkan defisit poin pertengahan musim untuk mengklaim gelar juara dunia berturut-turut untuk keempat dan kelima kalinya dalam kariernya (2017 dan 2018).
Pada musim 2019, untuk menyelesaikan hat-trick gelar juara dunia berturut-turut, menambah jumlah keseluruhannya menjadi enam, kedua setelah Michael Schumacher. Pada musim 2020, mencapai prestasi podium ke-156 memecahkan rekor podium Schumi dengan 155.
Ayrton Senna berpengaruh besar pada gaya mengemudi Lewis Hamilton. Dia telah dibandingkan dengan Senna dalam kecepatan tinggi. Pada tahun 2010, mengendarai McLaren MP4/4 yang Senna meraih Juara dunia Formula 1 pertama kalinya sebagai bagian dari film dokumenter penghargaan oleh acara motoring BBC, Top Gear.
Dalam film dokumenter itu, Hamilton, bersama dengan sesama pembalap, menyebut Ayrton Senna sebagai pembalap nomor satu.
Lewis Hamilton dianggap sebagai salah satu pembalap cuaca basah terbaik dalam olahraga, dengan beberapa penampilan terbaiknya terjadi dalam kondisi tersebut.
Pada Grand Prix Inggris 2008, Dia mengalahkan Nick Heidfeld di tempat kedua dengan selisih satu menit, margin kemenangan terbesar yang dicatat sejak Grand Prix Australia 1995.
Selama era turbo-hybrid, Lewis Hamilton tetap tak terkalahkan dalam setiap perlombaan yang dipengaruhi oleh cuaca basah dari Grand Prix Jepang 2014 hingga Grand Prix Jerman 2019. Di mana rekor hampir lima tahunnya dipecahkan oleh max Verstappen.
(Bambang Fouristian/berbagai sumber)