spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Dinkes Ciamis: Waspada ‘Oleh-oleh’ dari Warga yang Pulang Kampung

    CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis mengingatkan satuan tugas untuk memantau warga Ciamis yang baru pulang kampung usai merantau dari luar daerah. Dinkes Ciamis meminta satgas di tingkat kecamatan dan desa bersiaga sekaligus mengantisipasi terkait kemungkinan peningkatan kasus positif Covid-19.

    Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Ciamis Eni Rochaeni mengatakan, selama ini banyak kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ciamis yang merupakan ‘oleh-oleh’ dari luar daerah dan menimbulkan klaster keluarga. Bahkan setelah dilakukan tracing, terdapat kontak erat yang ditemukan dan menimbulkan transmisi lokal.

    “Meski Ciamis bukan daerah utama tujuan wisata, namun saat liburan kemarin banyak warga yang pulang kampung. Hal ini harus kita waspadai dan tetap taat menjalankan protokol kesehatan,” kata Eni, Rabu (18/11/2020).

    BACA JUGA: Covid-19, Kafe di Ciamis Terapkan Prokes

    Eni mengatakan, saat ini transmisi lokal yang paling banyak ditemukan di empat wilayah. Yakni Imbanagara, Panawangan, Ciamis Perkotaan dan Cijeungjing. Dari setiap tracing yang dilakukan, pihaknya mendapatkan beberapa orang yang telah tertular.

    “Biasanya, setelah tracing kontak erat sebanyak 30 orang dari pasien positif semua hasilnya negatif. Tapi untuk daerah tersebut, kami menemukan lagi yang positif sehingga perlu adanya tracing kontak lanjutan dengan jumlah 30 orang,” kata dia.

    Untuk menekan angka transmisi lokal, Dinkes Ciamis meminta pemerintah desa/kelurahan dan kecamatan untuk meningkatkan sosialisasi. Termasuk dengan melibatkan tokoh agama, akademisi, hingga masyarakat.

    “Satgas kecamatan dan desa harus dimaksimalkan lagi, harus bergerak terus. Desa Siaga Tangguh lawan COVID-19 dengan cinta. Ketika ada warga yang terkonfirmasi positif, semua elemen harus bergerak bersama,” Eni menegaskan.

    Selain itu, lanjut dia, pihak desa pun harus ikut memantau pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. Hal tersebut untuk menghindari stigma negatif dari masyarakat, terutama mengucilkan.

    “Kalau semua desa aktif, Insha Alloh dalam kondisi apapun, baik ada libur panjang atau hal lainnya, akan bisa ditangani. Untuk yang bergejala, kita rawat di rumah sakit sampai sembuh,” kata dia.

    Eni pun meminta satgas di kecamatan dan desa untuk terus mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan 3M. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

    “Kalau masih banyak yang tidak disiplin dan tidak patuh, maka akan terus ada ditemukan kasus positif Covid-19,” kata Eni.

    (Riza M Irfansyah/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img