Jumat 13 Desember 2024

Luhut: Jumlah Laporan Yustisi 3M di Jabar Turun 16 Persen

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan tidak menampik bahwa pascaliburan panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020 terjadi kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Namun tidak setinggi libur panjang di bulan Agustus.

Dari data Kemenko Bidang Marves per 11 November 2020, kontribusi provinsi pada mortalitas nasional dua pekan setelah libur panjang Oktober di delapan dan lima provinsi mengalami penurunan dibanding Agustus.

Per 9-15 September 2020, kontribusi nasional terhadap penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 77,8 persen, dan lima provinsi 13,4 persen. Sementara hampir dua minggu setelah libur panjang akhir Oktober penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 63,4 persen dan lima provinsi 14,4 persen.

“Kalau kita lihat per 11 November, total kasus terjadi kenaikan cukup banyak, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus. Saya kira cukup berhasil juga teman-teman sekalian melakukan penanganan ini,” kata Luhut dalam rapat virtual, Kamis (12/11/2020).

BACA JUGA: Luhut: Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun

Luhut mencatat, jumlah laporan operasi yustisi 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) di Jabar menurun 16 persen dari asalanya 10,9 ribu menjadi 135 ribu. Sehingga wajar ada peningkatan kasus positif hingga 41 persen.

“Jabar menempati urutan kedua peningkatan kasus positif pascalibur panjang di bawah Jateng (49 persen), di atas DKI Jakarta (14 persen), dan Jatim (5 persen). Namun, hingga hari ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di empat provinsi tersebut cukup terkendali, yakni di bawah 65 persen.

Mengingat masih ada potensi peningkatan jumlah kasus dalam beberapa minggu ke depan, pihaknya meminta para kepala daerah untuk memastikan ketersediaan ruang ICU dan tempat isolasi terpusat.

“Dirjen Yankes, Dirjen Farmalkes (Kementerian Kesehatan RI) mohon pastikan ketersediaan obat dan alat di rumah sakit rujukan agar angka kematian dapat ditekan,” kata Luhut.

Tidak hanya itu, Pemda pun perlu mendorong penggunaan fasilitas isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan atau tidak bergejala, hal itu penting untuk menekan penularan di dalam rumah.

Luhut meminta Kemenkes menyusun pedoman tertulis tentang isolasi terpusat yang dapat diikuti oleh Pemda. Perlu dilakukan testing dan tracing yang tepat sasaran berdasarkan analisis kluster untuk secepatnya memutus mata rantai penularan Covid-19.

(Solihin)

Berita Terbaru

spot_img