spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Komisi V Minta Rencana Vaksinasi Covid-19 Dimatangkan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah meminta pemerintah mematangkan rencana vaksinasi Covid-19 di Jabar sebaik mungkin.
    Dia berharap pemerintah segera merencanakan vaksinasi tersebut dengan baik, dan tidak sebatas menginformasikan waktu dan jumlah vaksin yang akan diberikan.

    Pihaknya menginginkan adanya klarifikasi jelas dari pemerintah terakait vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

    “Jangan hanya menyampaikan bahwa sebentar lagi akan divaksin. Sekian juta itu untuk siapa saja, dan evaluasinya seperti apa, karena semuanya masih gelap,” kata Siti Muntamah di Bandung, Jumat (13/11/2020).

    BACA JUGA: Komisi V DPRD Jabar: Tuntutan Buruh Harus Ditindaklanjuti Pimpinan DPRD

    Dia mengaku khawatir dengan penyelenggaraan vaksinasi di Jabar, terlebih hingga saat ini perencanaannya belum juga matang. Mulai dari siapa prioritasnya, berapa jumlahnya hingga seperti apa dampak dari yang sudah divaksin pun belum jelas.

    Pemprov Jabar, kata dia, harus bekerja keras meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Di sisi lain Pemprov pun harus mencermati dan mewaspadai kenaikan kasus kematian yang tergolong cukup tinggi.

    “Saya berharap angka Covid-19 terus melandai. Tetapi sekarang angka kematiannya naik karena klaster sudah masuk ke keluarga,” kata dia.

    Dengan banyaknya klaster keluarga, kata dia, artinya golongan orang tua yang selama ini terjaga keamanannya di rumah semakin terancam penularan dari anggota keluarganya yang lebih muda dan kembali beraktivitas di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

    “Kalau orang mudanya yang tertular, di amasih kuat, tinggal diisolasi dan diberi makanan bergizi bisa sembuh. Kalau orang tua akan repot,” kata dia.

    Untuk diketahui angka kematian pasien Covid-19 di Jabar sudah mencapai 761 kasus dan penambahan per harinya beragam, mulai dari dua pasien meninggal pada 1 November 2020 bertambah 11 kasus meninggal pada 2 November 2020. Kemudian selanjutnya secara berurutan bertambah lima kasus, 15 kasus, dan sembilan kasus setiap harinya.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img