TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Selain menimbulkan kerugian materi hingga milyaran rupiah, bencana longsor yang terjadi di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, telah merenggut nyawa salah seorang warga Desa Malatisuka Kecamatan Gunungtanjung benama Abdil Rohman, Senin (12/10/2020).
Penghuni rumah dan bangunan rumah semi permanen milik korban, tertimbun tanah longsor, diduga saat dirinya tertidur pulas.
Sementara di Cikidang Desa Kawitan Kecamatan Salopa, lima orang penghuni rumah yang tengah tidur, lolos dari maut. Mereka selamat setelah material tanah longsor yang hendak masuk ke dalam rumah tertahan dua unit truk pengangkut kayu yang terparkir di depan rumah.
Keluarga Asep Yudi ini berhasil keluar rumah dari sela-sela truk. Sementara hampir sebagian besar bangunan rumah bagian depan tertimbun material tanah.
Baca Juga: Tebing 20 Meter Longsor, Akses Salopa-Cikatomas Tertutup
Meski selamat, namun korban mengalami kerugian materi hingga setengah miliar rupiah. Bangunan pabrik pengolahan kayu serta sejumlah mesin pemotong kayu milik Asep, rusak akibat terseret longsor.
“Saat itu kami semua sekeluarg sedang tidur di dalam rumah. Sekitar pukul 04.30 WIB, kami mendengar suara gemuruh dan retakan begitu keras di depan rumah. Seolah-olah rumah kami akan rubuh,” tutur Asep.
Kepala Desa Kawitan, Uus Kusnadi, mengatakan, menjelang adzan Subuh, ia menerima laporan bencana longsor yang menimpa jalan, rumah dan pabrik kayu, serta dua truk. Ia pun segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian dan BPBD kecamatan.
“Longsorannya sangat tebal dan panjang. Kami memerlukan alat berat untuk membersihkan materi longsoran dari badan jalan,” ujardia.
Sementara itu, Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya mengatakan, dari laporan tim di lapangan serta pemerintah desa, tercatat sudah ada 11 kecamatan yang mengalami bencana alam berupa longsor dan banjir.
“Kita menerima laporan dari anggota kita di lapangan serta pemerintah desa. Tercatat sudah 11 kecamatan yang mengalami bencana alam, banjir dan tanah longsor,” kata Jembar.
Titik-titik lokasi bencana tersebut yakni di Desa Karyabakti dan Desa Cigunung Kecamatan Parungponten yang mengakibatkan akses jalan tertutup longsor serta 2 rumah rusak berat. Di Desa Girijaya Kecamatan Bojongasih, akses jalan raya dan rumah terendam banjir.
Di Desa Mandalawangi Kecamatan Salopa, longsor menutupi badan jalan penghubung ke Kecamatan Gunungtanjung. Di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah, banjir merendam jalan dan permukiman warga.
“Kemudian di Desa Sipatunggal dan Desa Cukangjayaguna Kecamatan Sodonghilir, akses jalan dan permukiman warga terendam banjir serta 2 rumah rusak berat,” terang Jembar.
Kemudian, di Desa Ciwarak Kecamatan Jatiwaras, longsor mengakibatkan beberapa rumah rusak sedang. Di Desa Sirnajaya Kecamatan Sukaraja, longsor mengakibatkan akses jalan tertutup longsor.
Di Desa Sukamaju Kecamatan Bantarkalong, longsor mengakibatkan akses jalan tertutup longsor. Dan di Desa Cibalanarik Kecamatan Tanjungjaya, longsor mengakibatkan 3 rumah terdampak. Banjir juga terjadi di Desa Cikupa Kecamatan Karangnunggal. Banjir merendam akses jalan dan permukiman warga.
“Ini merupakan banjir terparah di Cikupa. Dan di Desa Malatisuka Kecamatan Gunungtanjung, tanah longsor telah mengakibatkan 1 orang korban meninggal dunia,” tambahnya.
Hingga saat ini ucap Jembar, pihaknya masih melakukan pendataan bersama pemerintah untuk mengetahui lebih lanjut jumlah perkiraan kerugian yang diperkiraan mencapai angka miliaran.
(Farhan)