GARUT,FOKUSJabar.id: Petani hortikultura sayuran Kol di wilayah Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jabar menjerit. Bagaimana tidak, harga jual kol terjun bebas hingga Rp500 per kg.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan sulitnya pemasaran hasil panen mereka karena pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Baca Juga: Bincang Bisnis Bank bjb Berbagi Jurus Sakti Jualan Online
Salah satu petani asal Cilawu, Deni mengatakan bahwa hasil pertanian musim tanam tahun 2020 tak berbanding dengan biaya yang dikeluarkan.
“Boro-boro untung, biaya tanam pun tak kembali karena harga murah dan sulit untuk memasarkannya. Hari Tani Nasional, 24 September ternyata tidak berpihak kepada para petani,” kata Deni, Kamis (24/9/2020).
“Kol yang saya tanam di area 1,2 hektar dan siap panen tidak laku dijual. Sekali panen antara 45-50 ton. Pandemi Covid-19 membuat susah,” kata Deni menambahkan.
Dia hanya bisa pasrah dan berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memberikan solusinya.
Secara terpisah, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, segera membantu menyetabilkan harga komoditas sayuran sekaligus membuka akses pemasarannya.
“Soal harga komoditas sayuran, Saya segera instruksikan Dinas Pertanian dan membuka akses pemasaran ke perusahaan besar,” kata Rudy Gunawan.
Bupati Garut mengimbau agar mereka menanam cabai merah. Pemasarannya ke salah satu perusahaan besar (PT. ABC).
“Saya imbau mereka untuk saat ini menanam cabai merah dan tomat. Saya perintahkan juga Dinas Pertanian untuk menyiapkan produksi dengan melibatkan kelompok tani,” kata Rudy Gunawan.
Dengan begitu, dia berharap ada kepastian harga dan petani melakukan kegiatan usahanya dengan maksimal.
“Akses kerjasama ini setidaknya ada solusi lain dan mereka bisa maksimal dalam bercocok tanam maupun kesejahteraannya,” pungkas Bupati Garut.singkat Bupati Garut.
(Andian/Bambang)