Selasa 10 Desember 2024

JabarProv-CSIRT Siap Hadapi Serangan Cyber

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terpilih sebagai target prioritas nasional pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) 2020.

Penunjukkan itu berdasarkan Surat Kelala BSSN No FB.293/KASA-BSSN/12/2019 tanggal 27 Desember 2019 perihal Penunjukan Instansi Pemerintah sebagai Pilot Projek Pembentukan CSIRT 2020.

Pada prosesnya, tim bernama JabarProv-CSIRT itu dibentuk untuk penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi di lingkungan Pemprov Jabar.

“JabarProv-CSIRT ini bertanggungjawab menerima, meninjau dan menanggapi laporan serta bertanggungjawab atas aktivitas insiden keamanan siber,” kata Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Bandung, Rabu (23/9/2020).

BACA JUGA: DPD KKK Jabar Siap Bantu Pemerintah Tanggulangi Covid 19

Tim ini juga, kata dia, dibentuk untuk pencegahan insiden. Salah satunya dengan cara terlibat aktif pada penilaian dan deteksi ancaman, perencanaan mitigasi hingga tinjauan atas arsitektur keamanan informasi organisasi.

Setiawan berharap tim beranggotakan personel yang kompeten dalam bidang teknologi informasi ini mampu menangani problem di bidang ini.

Tidak hanya itu, pihaknya pun menghendaki tim ini bisa membentuk kelompok yang saling membantu melakukan perbaikan sistem pengamanan informasi di Pemprov Jabar. Menurut dia, keamanan informasi adalah bagian yang harus mendapatkan perhatian khusus, mengingat penting dan berharganya informasi di Pemprov Jabar.

“JabarProv-CSIRT ini untuk mewadahi dan mengatur pengamanan berbagai insiden di bidang teknologi informasi. Dengan begitu masalah yang terjadi di Pemprov Jabar bisa diselesaikan dengan cepat, tepat dan terarah.

Bagi Pemda, memastikan keamanan aset-aset kritikal sangat penting. Maka pembentukan CSIRT sudah menjadi kebutuhan bagi pemerintah daerah.

“Dibentuknya JabarProv-CSIRT ini membukatikan bahwa Provinsi Jabar siap menghadapi serangan cyber, dan keamanan informasi pemerintah di Jabar bisa terlindungi dengan baik,” kata Setiawan.

Diskominfo selaku pemangku keamanan informasi, akan berkoordinasi dengan BSSN, OPD, serta kabupaten/kota untuk memperkuat informasi Pemprov Jabar.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Setiaji mengatakan bahwa pembentukan tim JabarProv-CSIRT ini diperkuat dengan Kepgub Jabar Nomor 048.05/Kep.280-Diskominfo/2020 Tanggal 26 Mei 2020 tentang Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Dia berharap upaya pencegahan, penanganan, penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber semakin tertangani dengan baik dan profesional.

Setiaji menyebut bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat besar manfaatnya, meski di beberapa sisi masih ada kelemahan yang harus diantisipasi.

“Perang sesungguhnya saat ini adalah ‘perang siber’. Karena semua negara telah memanfaatkan teknologi ini dalam menjalankam pemerintahannya,” kata Setiaji.

Pemanfaatan aplikasi melalui media siber seperti internet, kata dia, memiliki kerentanan yang bisa dimanfaatkan pihak tidak bertanggungjawab dengan cara mengganggu, merusak bahkan mencuri data hingga membuat kekacauan dan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.

JabarProv-CSIRT inilah yang akan mengantisipasi serangan dan insiden keamanan siber. Tim ini juga memberikan pelayanan kepada OPD dan pemerintah kabupaten/kota sebagai upaya meminimalisasi bahkan menanggulangi insiden siber pada infrastruktur jaringan komputer di setiap instansi.

“Dukungan instansi berwenang dalam mengamankan siber di Indonesia, yakni BSNN tentunya menjadi sangat penting,” kata dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img