BANDUNG,FOKUSJabar.co.id: Bisnis ikan Cupang kembali ramai belakangan ini. Selain omset yang menggiurkan, berbisnis cupang cukup mudah dilakukan.
Namun, Sebelum memulai bisnis ikan Cupang ada baiknya anda mengenal terlebih dahulu jenis ikan hias tersebut.
Ikan Cupang (Betta sp.) merupakan ikan petarung yang agresif. Beberapa jenis cupang memiliki warna tubuh yang cantik, bentuk siripnya indah, serta gerakan yang anggun. Ikan ini dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan.
Habitat asli ikan Cupang tersebar di wilayah Asia Tenggara meliputi Thailand, Brunei, Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di rawa, danau, lubuk, sawah, dan selokan yang menggenang.
BACA JUGA: Viral! Foto X-ray Wanita dengan Ratusan Susuk
Penggemar ikan ini banyak memberi julukan atau nama intul setiap jenisnya seperti laga (plakat), cagak (double tail), serit (crown tail), bulan sepotong (halfmoon) dan berbagai variasi silangannya.
Namun jenis-jenis tersebut sebenarnya hanya sebagian kecil dari hasil silangan cupang yang ada.
Ikan Cupang Populer
Para pehobi dan breeder mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan bentuk dan warnanya. Jenis-jenis cupang yang paling populer adalah sebagai berikut.
1. Halfmoon (bulan sepotong)
Ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti bulan sepotong. Cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini mempunyai varian warna mulai dari merah menyala, kuning, biru dan varian warna lainnya.
2. Crowntail (serit)
Cupang serit merupakan jenis silangan yang asli dari Indonesia karena ikan ini dilahirkan oleh para breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Saat ini keindahan Cupang serit telah mendunia.
Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja.
Jenis cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda. Keindahan Cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta Congress (IBC).
3. Plakat (petarung)
Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Sesuai dengan namanya, jenis ikan ini biasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda.
Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon. Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan Cupang plakat tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar.
4. Dauble tail (cagak)
Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang dijumpai di pasaran.
5. Giant (raksasa)
Ikan Cupang raksasa ini berhasil dikembangkan breeder dari Thailand. Ukuran terbesarnya mencapai 12 cm, jauh lebih besar dari jenis cupang lainnya. Cupang raksasa ini dikembangkan dari cupang plakat, yang disilangkan dengan cupang lainnya. Saat ini, berbagai terdapat berbagai jenis cupang raksasa, diantaranya halfmoon giant, double tail giant dan crown tail giant.
Cara ternak ikan Cupang
1. Pilih Indukan Ikan Cupang
Ikan cupang memiliki beragam jenis, sebelum melakukan pembiakan anda harus tahu bahwa indukan jantan dan betina sudah masuk kedalam fase matang atau siap untuk dikawinkan.
Berikut ciri yang membedakan cupang jantan dengan betina:
Jantan
– Siripnya panjang dan berwarna terang
– Bentuk badannya panjang
– Gerakannya lincah
Betina
– Siripnya pendek dan warnanya kusam
– Bentuk badannya lebih bulat
– Gerakannya lambat
Indukan cupang jantan bisa mulai di budidayakan pada usia 4-8 bulan, sedangkan betina 3-4 bulan.
2. Siapkan tempat pemijahan dengan air yang bersih
Gunakan air yang jernih untuk pemijahan antara ikan cupang jantan dan cupang betina. Biarkan air dalam tempat tersebut selama satu malam sebelum memindahkan ikan
3. Tanaman air untuk tempat berlindung anak ikan
Masukkan tanaman air kedalam tempat pemijahan yang fungsinya sebagai tempat berlindung untuk anak ikan .
4. Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin
Masukkan cupang jantan untuk membuat gelembung-gelembung udara yang akan digunakan untuk menyimpan para telur yang sudah dibuahi. Proses tersebut membutuhkan waktu selama satu hari.
5. Masukkan indukan betina
Jika gelembung udara sudah siap, masukkan indukan betina. Pemijahan icupang biasanya terjadi mulai pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Cupang cukup sensitif jadi biarkan Cupang ditempat yang tenang agar tidak terganggu.
6. Angkat indukan betina dari tempat pemijahan
Cupang jantan yang akan berperan menjaga para telurnya, telur tersebut akan dipindahkan kedalam gelembung oleh cupang jantan. Jika tidak dipindakan, cupang betina akan memakan para telur.
7. Telur menetas dan berikan kutu air (moina atau daphnia)
Setelah 3 hari para telur akan menetas, mereka tidak perlu diberi makan. Berilah kutu air dengan jumlah yang sedikit agar tidak terlalu banyak dan membuat kotor air dalam wadah.
8. Ambil ikan cupang jantan
Angkat cupang jantan setelah 2 minggu sejak telur menetas. Pindahkan anak ikan tersebut ketempat yang lebih luas dan berikan kutu air atau larva nyamuk.
9. Pilah ikan berdasarkan jenis kelaminnya
Setelah 1,5 bulan pisahkan ikan-ikan tersebut sesuai dengan jenis kelaminnya.
Pemberian pakan ikan cupang
Kutu air adalah makanan paling baik diberikan pada cupang selain cacing sutera serta larva nyamuk. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan lebih seringantara 3 hingga 4 kali perharinya.
Cara mendapatkan kutu air tergolong mudah yaitu biasanya diselokan atau genangan air. Namun saat ini juga sudah banyak disediakan oleh toko pakan ternak ikan hias atau di pasar hewan piaraan.
Perawatan ikan cupang
ikan cupang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, hingga bisa dipelihara dalam akuarium tanpa harus menggunakan aerator. Namun, disarankan agar selalu untuk menjaga kualitas air dengan cara memberinya aerasi serta pemasangan filter pembersih. Hal ini bertujuan supaya perkembangan cupang lebih sempurna serta selalu dalam kondisi bugar.
Hal yang paling perlu diperhatikan adalah jangan pernah menempatkan lebih dari satu cupang jantan dewasa dalam satu wadah atau akuarium. Sifatnya yang agresif memungkinkan ikan tersebut akan saling menyerang.
Penggantian air dalam wadah harus dilakukan secara berkala ketika ada penumpukan kotoran dan sisa pakan yang sudah mengendap pada dasar wadah. Jika endapan sudah berlebihan dapat memicu timbulnya pencemaran air sehingga rawan menjadi sumber penyakit pada cupang.
Dirangkum dari berbagai Sumber.
(Agung)