BANDUNG,FOKUSJabar.id: Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.
Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin.
Baca Juga: Dewas KPK Kembali Gelar Sidang Etik Ketua
Organ-organnya yang cenderung tebal dan “berdaging” (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap.
Tumbuhan ini tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, tahan di dalam ruang.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah.
Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar sering kali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis.
Batangnya beruas-ruas. Daunnya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunganya berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunganya tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun.
Bunganya simetri bilateral. Helaian kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga. Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam “lidah” yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benangsati dan putik.
Berikut Anggrek yang Populer:
- Bulan
Tanaman ini menjadi anggrek kebanggaan Indonesia bahkan dinobatkan sebagai puspa pesona. Banyak ditemukan di Malaysia, Indonesia, Filiphina, Papua hingga Australia. Tanaman ini berwarna ungu, putih dan kuning.
- Bulan Bintang
Tanaman ini berasal dari Kalimantan dan memiliki lima kelopak mirip bintang dan bagian tengahnya terdapat kelopak tambahan berbentuk bulan. Warnanya berwarna putih dengan corak kekuningan hingga kecoklatan.
- Hitam (Coeloyne Pandurate)
Coelogyne pandurate adalah jenis anggrek yang tumbuh di Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Sumatra. Tumbuhan ini dilindungi.
- Selop
Memiliki habitat asli di lereng Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Bentuk kelopak bunga ini cukup unik menyerupai kantung semar dan sepatu selop. Biasanya berwarna warna ungu dan totol gelap pada bibir bunganya.
- Kebutan
Banyak ditemukan di Laos, Thailand, Vietnam, Jawa, Malaysia, Filipina, dan Sumatra. Tanaman ini memiliki kelopak bunga berwarna oranye cerah. Bunganya tergolong berukuran kecil dan bergerombol.
- Hartinah
Hartinah tumbuh di Sumatera Utara dan pertama kali ditemukan pada 1976 silam. Jenis ini berwarna kuning hingga kecoklatan dan dan kelopaknya berbentuk bintang.
- Kantung Kolopaking
Kantung kolopaking atau Paphiopedilum kolopakingii Fowlie merupakan anggrek endemik Kalimantan Tengah memiliki bentuk bunga yang unik karena berbentuk kantung dan berwarna putih kehijauan dengan semburat coklat kemerahan.
- Serat
Tanaman ini dari Sulawesi Tenggara dan menjadi ikon provinsi tersebut. Memiliki kelopak putih kecil memanjang menyerupai serat. Selain itu, memiliki umbi yang mengandung serat. Serat ini biasanya digunakan masyarakat sekitar untuk membuat anyaman.
- Jamrud
Tanaman ini tersebar di pulau Jawa dan masih termasuk macam-macam bunga yang langka. Jenis ini memiliki diameter 2 sampai 5 sentimeter dan berwarna hijau hingga kekuningan.
- Tebu
Jenis ini terbesar. Ketinggiannya bisa mencapai 3 meter. Batangnya menyerupai batang tebu dan memiliki kelopak berwarna kuning dengan totol-totol ungu gelap menyerupai macan.
- Monyet
Memiliki kelopak cokelat mirip dengan wajah monyet. Jenis ini memiliki habitat pada ketinggian 2000 meter, dengan suhu 27° celcius.
- Ki Aksara
Memiliki bunga berwarna hijau dengan corak seperti kilatan kecil. Jenis ini terbilang mungil namun tetap banyak diburu para pecinta anggrek.
- Vanda Douglas
Jenis ini merupakan ikon kota Tangerang Selatan. Warnanya yang keunguan sangat indah apabila di tanam untuk perkotaan.
- Papua Paphiopedilum
Jenis ini merupakan salah satu yang sangat dilindungi. Tanaman ini dikenal memiliki kelopak berbentuk kantung dengan bunga yang cantik, unik, besar dan usia mekar yang cukup lama.
- Jingga
Sesuai namanya, jenis ini memiliki warna jingga yang cerah. Kelopak anggrek jingga memiliki motif tutul kecokelatan yang indah. Bunganya biasa berukuran kecil.
- Sendok
Memiliki kelopak lebar mirip dengan sendok. Bunga ini memiliki warna kuning cerah yang cantik. Di bagian terngah terdapat lidah yang menjulur seperti sendok.
- Pandan
Jenis ini banyak ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Di Kalimantan dikenal dengan nama sakat lidah ulang tedung dan memiliki daun yang memanjang menyerupai daun pandan.
- Pensil
Memiliki bentuk yang unik dan cukup rumit. Habitatnya berada di rawa-rawa dan biasa menumpang pada bunga bakung. Jenis ini bisa ditemukan di Bengkulu dan termasuk jenis yang hampir punah di Indonesia. Tahun 1882 dinobatkan sebagai Ratu Anggrek.
(Bambang Fouristian/berbagai sumber)