GARUT,FOKUSJabar.id: Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran rumah pada musim kemarau tahun ini.
Imbauan disampaikan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut seiring dengan meningkatkan kejadian dalam sepekan terakhir. Disdamkar Garut mencatat lima kejadian kebakaran rumah dalam rentang waktu 20-29 Agustus. Yakni dua kejadian di Kecamatan Tarogong Kidul, dan satu kejadian masing-masing di Limbangan, Pameungpeuk, dan Kersamanah.
“Masyarakat diupayakan menyiapkan kantong-kantong atau sumber air dan drafting point dalam rangka kesiapsiagaan apabila terjadi kebakaran,” ujar Kepala Disdamkar Garut Aah Anwar, Sabtu (29/8/2020).
BACA JUGA: Akibat Korsleting, Rumah Endang Hangus Dilalap Si Jago Merah
Aah mengatakan, beberapa faktor menjadi penyebab kebakaran. Muali dari api tungku memasak yang lupa dimatikan, hingga membuang puntung rokok sembarangan yang memicu terjadinya kebakaran.
“Beberapa hal yang seharusnya menjadi perhatian warga masyarakat yakni memastikan api pada tungku sudah benar-benar padam setelah selesai memasak, serta berhati-hati ketika memasak menggunakan tungku,” kata dia.
Aah pun mengimbau masyarakat terhadap penyebab lain yakni jaringan listrik. Masyarakat harus memastikan kondisi listrik aman atau tidak terjadi korsleting listrik yang bisa menimbulkan panas atau api hingga menimbulkan kebakaran.
Tidak hanya selalu waspada potensi kebakaran pada musim kemarau, lanjut dia, dalam situasi atau cuaca apapun masyarakat diimbau tetap waspada dengan memperhatikan berbagai faktor pemicu kebakaran.
“Kejadian kebakaran tidak selalu berbanding lurus atau dipengaruhi musim dengan asumsi musim kemarau lebih tinggi. Terkadang saat musim hujan pun sering terjadi kebakaran,” ujar Aah.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat dapat melakukan langkah antisipasi dengan saling mengingatkan menjaga lingkungan dari bahaya kebakaran, dan menyiapkan peralatan khusus untuk langkah cepat apabila ada musibah kebakaran.
“Masyarakat diharapkan meningkatkan Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) dengan cara meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat,” kata dia.
(Ageng/ANT)