BANDUNG,FOKUSJabar.id: Polemik yang terjadi dalam organisasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bandung akan berakhir seiring dengan digelarnya musyawarah kota (muskot) pada hari ini (Sabtu, 29/8/2020) di Aula KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung. Pemilihan Ketua Umum PBSI Kota Bandung 2020-2024 menjadi agenda tunggal dari gelaran muskot kali ini.
Ketua Panitia Muskot PBSI Kota Bandung Agus Aryanto mengatakan, berbagai tahapan sudah dijalani sebelum pelaksanaan muskot digelar. Mulai dari tahapan pra-muskot melalui ajang silaturahmi, verifikasi klub, hingga proses pendaftaran bakal calon ketua.
“PBSI Kota Bandung ini memiliki anggota sebanyak 32 perkumpulan bulutangkis dan sudah kita lakukan verifikasi. Dari hasil verifikasi, berdasarkan peraturan organisasi 01 dan 02, sebanyak 20 klub memiliki hak suara dan 12 klub sebagai peninjau di ajang muskot ini,” ujar Agus Aryanto, Sabtu (29/8/2020).
Untuk bakal calon ketua, lanjut Agus, hanya satu orang yang melakukan pendaftaran hingga batas akhir penutupan pada 18 Agustus 2010 lalu. Satu orang bakal calon tersebut yakni Nurfallah yang diusung beberapa klub.
“Berdasarkan hasil verifikasi kami, Pak Nurfallah maju sebagai calon tunggal dalam muskot PBSI Kota Bandung 2020. Untuk muskot tahun ini, kita mengambil tema Re-Organisasi dan Pembinaan Perkumpulan Bulutangkis Guna Mencapai Prestasi Bulutangkis Kota Bandung,” kata dia.
BACA JUGA: Muskot PBSI Kota Bandung 2020 Hanya Diikuti Calon Tunggal
Caretaker PBSI Kota Bandung Gianto Hartono mengatakan, posisinya di PBSI Kota Bandung hanya sebagai ketua sementara yang mengantarkan hingga ketua definitif terpilih. Polemik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir merupakan sebuah dinamika organisasi.
“Saat ini, polemik itu akan berakhir dan kota Bandung bisa kembali menjadi barometer pembinaan bulutangkis di nasional hingga internasional. Dalam olahraga itu prinsipnya cuma satu yakni sportivitas,” ujar Gianto.
Untuk ketua terpilih hasil muskot PBSI Kota Bandung ini, Gianto pun menyampaikan pesan dan harapannya. Diantaranya menjaga atlet-atlet bulutangkis di Kota Bandung untuk tidak hengkang ke daerah lain serta klub-klub bulutangkis yang terverifikasi maupun tidak untuk terus meningkatkan pembinaan serta prestasi para atlet binaanya.
“Bentuk organisasi yang kuat, kompak dan kokoh, gelar pertandingan atau kompetisi yang berjenjang dan rutin, serta lakukan pembibitan atlet terus menerus. Itu pesan saya bagi ketua PBSI Kota Bandung teepilih nanti,” kata Gianto.
(Ageng)