Kamis 12 Desember 2024

FIAT Akan Recall 1 Juta Kendaraan Bermesin Tigershark

ITALIA,FOKUSJabar.id: Fiat Chrysler Automobiles (FCA) mempersiapkan kemungkinan melakukan penarikan kembali (recall) sekitar 1 juta kendaraan. Ini seiring dengan masalah emisi pada kendaraan yang dilengkapi dengan mesin Tigershark 2,4 liter, kemungkinan termasuk model SUV Jeep.

“Sehubungan dengan pengujian internal, kami menetapkan sekitar 1 juta kendaraan yang dilengkapi dengan mesin Tigershark 2,4L mungkin memiliki emisi berlebih,” kata Fiat melalui pernyataan resmi di laman FCA, Minggu (9/8/2020).

fokusjabar.id fiat
Mesin Tigershark 2,4 liter yang disematkan di beberapa mobil produksi FCA. (FOTO: WEB)

Tingkat polusi dari emisi Tigershark sendiri tidak jelas. Fiat mengatakan telah melakukan kontak dengan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan Dewan Sumber Daya Udara California (CARB) tentang situasi tersebut.

“FCA telah bekerja sama dengan EPA dan CARB, dan kami terus melakukannya, pada sekelompok kendaraan yang dilengkapi dengan mesin Tigershark. Beberapa kendaraan melebihi persyaratan emisi yang sedang digunakan, tergantung pada siklus berkendara dan jarak tempuh,” kata juru bicara FCA, Eric Mayne.

BACA JUGA: Penjualan Galaxy Note 20 Diprediksi Lebih Rendah

Eric mengatakan, pihaknya sedang melakukan program uji untuk menentukan pemulihan, yang juga memerlukan persetujuan dari perusahaan. Pelanggan yang terpengaruh akan diberi tahu saat layanan tersedia dan akan diberikan secara gratis.

fokusjabar.id fiat
Fiat 500x. (FOTO: WEB)

“Ini bukan masalah keamanan dan tidak ada tindakan penegakan hukum,” ujar Mayne menambahkan.

Masalah Tigershark, lanjut dia, tidak terkait dengan masalah emisi diesel perusahaan.

Masalah emisi Tigershark direferensikan dalam pengajuan peraturan yang sama di AS, yang juga menyoroti keluhan konsumsi minyak (oli). Keluhan tersebut telah menyebabkan gugatan class action terhadap perusahaan di California dan Michigan terkait dengan mesin, yang telah dipasang di sekitar 1,6 juta kendaraan yang dijual di Amerika Serikat.

(Ageng/ANT)

Berita Terbaru

spot_img