JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor meluncurkan program WiFi gratis bagi siswa sekolah. Program ini diluncurkan seiring keprihatinan banyak siswa yang kesulitan mengakses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19 karena keterbatasan ekonomi.
“Untuk menjembatani para siswa bisa tetap belajar di saat pandemi Covid-19, Pimpinan Pusat GP Ansor meluncurkan Program WiFi Gratis untuk Siswa Sekolah,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Sabtu (8/8/2020).
Yaqut mengatakan, gerakan WiFi Gratis akan dilakukan secara nasional. Saat ini telah dimulai di 543 titik di seluruh Indonesia dan akan terus bertambah.
Beberapa daerah yang sudah mulai melaksanakan program tersebut antara lain Jakarta, Pekanbaru, Pemalang, Kota Serang, Rembang, Kota Semarang, Batang, Blora, Pekalongan, Brebes, Yogyakarta, dan Surabaya. Lalu Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Cirebon, Ciamis, Cilacap, Banyumas, Indramayu, Bandung, Bogor, Purwakarta, Lampung, Jambi, Pontianak, Makassar dan Palangkaraya.
BACA JUGA: Pernikahan Lantatur, Solusi Resepsi Di Tengah Pandemi
Melalui gerakan itu, pengurus GP Ansor memfasilitasi layanan jaringan internet (WiFi) secara cuma-cuma bagi anak sekolah. Fasilitas internet gratis tersebut dipasang di rumah-rumah kader Ansor atau sekretariat GP Ansor yang strategis.
Yaqut mengatakan, program WiFi gratis untuk siswa sekolah sengaja diupayakan sebagai respons pihaknya terhadap masalah sosial yang dialami masyarakat selama pandemi.
Yaqut menilai, PJJ secara daring masih menyisakan banyak persoalan di tengah masyarakat. Dari banyaknya masalah yang muncul, GP Ansor menilai kebutuhan kuota internet menjadi salah satu persoalan yang sering dikeluhkan siswa maupun orang tua.
Program ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab sosial GP Ansor demi menyelamatkan dan mencerdaskan anak bangsa.
“Program WiFi gratis untuk siswa sekolah yang telah mulai dilakukan di berbagai daerah dan mendapat apresiasi positif dari siswa serta orang tua siswa karena telah membantu melancarkan sekolah daring yang menuntut kebutuhan akses internet,” kata dia.
(Ageng/ANT)