TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Warga Kampung Buligir, Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, menyambut suka cita kedatangan tim JNE Tasikmalaya dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya yang menggelar program Labaik (Berkurban Terbaik). Kampung Buligir yang berlokasi 60 kilometer dari pusat Kabupaten Tasikmalaya sangat jarang bisa berkurban dan merayakan Idul Adha.
Kampung dengan 43 kepala keluarga ini hampir tidak pernah merasakan suka cita perayaan Idul Adha karena kondisi ekonomi dan lokasi yang jauh.
Ketua RT Kampung Buligir Aep mengungkapkan, lebih dari 14 tahun, hanya sekitar 4 kali ada warga yang berkurban. Itu pun hanya satu ekor hewan kurban yakni kambing dalam satu kali kurban.
“Momen kebersamaan seperti sekarang jarang kami rasakan, apa lagi pada tahun ini tidak ada satupun warga yang melaksanakan ibadah kurban,” ujar Aep.
BACA JUGA: Idul Adha 1441 H, JNE Bandung Berkurban bagi Pelanggan dan Karyawan
Menempuh perjalanan lebih dari 2 jam dari Tasikmalaya, tim JNE dan relawan ACT harus melalui perjalanan yang cukup menantang untuk mengirimkan 4 ekor kambing kurban bagi warga Kampung Buligir. Tidak semua kendaraan dapat mencapai Kampung Buligir. Selain kondisi jalanan yang masih berbatu, beberapa jalan pun cukup curam.
Kegiatan pemotongan hewan kurban, pembagian daging, hingga makan bersama dilaksanakan dengan suasana kehangatan dan keceriaan. Warga yang datang dengan berdandan rapi, dengan tertib mengikuti arahan untuk menerapkan prosedur protokol kesehatan.
“Seperti mimpi rasanya, merasakan kemeriahan Idul Adha, dapat menikmati daging kurban dan berkumpul bersama saudara dan tetangga seperti ini,” ujar warga asli Kampung Buligir, Ibu Nono.
Di usia 80 tahun, Ibu Nono melanjutkan cerita dengan bahasa khas daerah Sunda. Mengkonsumsi daging satu tahun sekali melalui perayaan Idul Adha, menjadi hal yang sangat dirasakan.
“Pernah dulu dapat daging kurban, tapi sudah lama sekali sampai sudah tidak ingat,” kata Ibu Nono yang tak henti mengucap syukur kepada Sang Pencipta atas nikmat yang diberikan.
Wilayah yang terisolir ini pun tidak memiliki fasilitas pendidikan yang cukup baik. Hanya terdapat satu sekolah dasar yang memiliki 13 murid dari kelas 1 sampai 6.
Karena itu, dalam momen perayaan Idul Adha, JNE dan ACT secara spontan mengadakan kegiatan games edukatif yang diikuti anak-anak di Kampung Buligir.
Pimpinan Cabang JNE Tasikmalaya Gerry Mardhani mengatakan, semangat mengantarkan kebahagiaan sesuai tagline Connecting Happiness yang harus terus diwujudkan menjadi alasan pelaksanaan kegiatan. Idul Adha menjadi momentum sangat baik untuk berbagi serta membantu sesama, apalagi di saat pandemi Covid-19.
“Kita berharap, masyarakat kampung Buligir dapat merasakan kebahagiaan di perayaan Idul Adha tahun ini,” ujar Gerry.
Gerry menambahkan, prinsip berbagi yang ditanamkan pendiri JNE, Alm. H. Soeprapto Soeparno akan terus dijalankan dalam situasi maupun kondisi apapun. Berbagi dengan karyawan dan masyarakat sekitar menjadi sebuah kewajiban yang harus terus dilakukan.
“Pak Prapto menekankan prinsip bersedekah. Mendukung ekosistem dengan berkolaborasi dan berbagi menjadi salah satu solusi,” kata Gerry.
Pada Idul adha tahun ini, JNE berkurban di seluruh Indonesia, tepatnya di 59 kota tempat kantor pusat maupun cabang utama berada. Dengan total hewan kurban mencapai 272 ekor hewan kurban yang terdiri dari 106 ekor sapi dan 166 ekor kambing. JNE pun memberikan ratusan computer dan printer beserta jaringan internet untuk 30 panti asuhan di Jakarta untuk membantu proses belajar online anak-anak yatim piatu di tengah pandemi Covid-19.
(Ageng)