FOKUSJabar.Co.Id: Dinamika terjadi di tubuh Kepengurusan MPC Pemuda Pancasila Ciamis. Isu Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscbalub) terhadap kepemimpinan Ivan Rifai bergulir.
Ivan Rifai adalah ketua yang terpilih dari hasil Musyawarah Cabang (Muscab) VIII pada Selasa, 27 Agustus 2019 lalu di Hotel Tyara. Dalam perjalanan kepeimpinannya di Pemuda Pancasila Ciamis, tidak berjalan mulus.
BACA JUGA : Soni Nugraha Terpilih Jadi Ketua Pemuda Pancasila Cisaga
Sejumlah PAC Pemuda Pancasila Ciamis menilai kepemimpinan Ivan Rivai tidak berhasil menciptakan harmonisasi dengan seluruh PAC di Kabupaten Ciamis.
Walhasil, pada saat MPW PP Jawa Barat melaksanakan agenda roadshow Jabar ke MPC-MPC dan tiba ke MPC Ciamis, kunjungan Tim 9 MPW PP Jabar disambut dengan aksi tuntutan digelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub), Rabu (5/8/2020).
Suasana sudah memanas di depan sekretariat MPC Pemuda Pancasila Ciamis. Namun situasi terkendali setelah Tim 9 MPW PP Jabar meminta seluruh PAC yang hadir dapat menenangkan diri. Pertemuan tersebut berlangsung hingga menjelang magrib.
Ketua Tim 9 Muhammad Amin Fauzi mengatakan, kunjungan mereka bukan hanya ke Ciamis saja melainkan ke seluruh MPC yang tersebar di seluruh Wilayah Jabar. Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang ke 25 yang dikunjungi Tim 9 Pemuda Pancasila Jawa Barat.
“Kunjungan ini merupakan agenda organisasi untuk mengecek situasi dan kondisi MPC di seluruh kabupaten/kota. Ketua PP Jabar Tubagus Dasep telah membuat fakta integritas bahwa setiap Ketua MPC memiliki KTA Nasioanal 2/3 kecamatan yang ada,” kata Amin.
Di kabupaten Ciamis kata Amin saat ini sedang terjadi dinamika organisasi yang sebetulnya menandakan kecintaan anggota terhadap organisasi itu sendiri. Makanya Tim 9 MPW PP Jabar hadir untuk menjembatani.
“Ternyata saya lihat ada miskomunikasi, ada kesenjangan, ada perbedaan antara satu sama lain. Tetapi ini masih bisa diluruskan. Semuanya kembali kepada pemilik suara yang ada PAC, tetapi harus menunggu jalur AD/ART,”
Amin mengatakan sebetulnya PAC didalam pertamuan ini menyampaikan curhat, seperti tidak diundang tidak diakomodir yang menyebabkan kekecewaan.
“Selaku MPW Jabar kami tetap mempertahankan karena secara defakto dan dejure sudah ter SK kan. Tinggal mekanismenya ada di kami di Jawa Barat,” kata Amin.
Mengenai tuntutan Muscablub kata Amin 2/3 anggota PAC harus menandatangani kesepakatan itu. Menurutnya sampai saat ini tidak ada kesepakatan yang ditandatangani 2/3 anggota PAC. Sehingga kondisinya masih dianggap terkendali dan aman.
“Kalau ada nanti diputus di MPW. PP secara AD/ART harus profesional. Ketua Ivan juga harus melengkapi 2/3 KTA Nasional dari 26 kecamatan dan melakukan konsolidasi organisasi. Jadi masih ada ruang untuk saudara Ivan sampai jeda waktu yang kami berikan sekitar 10 hari,” kata Amin.
(Deni)*