BUOL,FOKUSJabar.id: Warga Desa Pionoto, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol senang bukan kepalang ketika dihadiahi kurban sapi oleh Yayasan Masjid Nusantara (YMN). Penyembelihan hewan qurban ini dilakukan di Halaman Masjid Nurul Iman, Minggu (2/8/2020) lalu.
Masyarakat setempat yang tinggal di pelosok itu bersyukur akhirnya bisa merasakan suasana kurban setelah puluhan tahun lamanya tak merasakan daging kurban.
Baca Juga: Ledakan Lebanon, 78 Orang Tewas Dan 4 Ribu Warga Luka-Luka
“Kami masyarakat kampung pionoto sangat berterima kasih kepada donatur Masjid Nusantara, karena telah menghadiahi kami kurban sapi. Alhamdulillah, kami sangat bersyukur tahun ini bisa merasakan daging kurban. Sebelumnya kami tak cukup mampu untuk merayakannya,” kata salah seorang warga, Mohamad Ishak (72 tahun), Selasa (4/8/2020).
Hal yang sama dibenarkan oleh Mohamad Isra selaku Kepala Desa Pionoto. Menurutnya, warga setempat yang mayoritas sebagai petani memang sudah lama tak merasakan daging qurban. Terlebih dengan merebaknya wabah Covid-19 yang berdampak langsung pada perekonomian mereka.
“Penghasilan mayoritas warga di sana masih di bawah rata-rata, membuat mereka belum mampu untuk berkurban. Apalagi di tengah pandemi corona, yang berdampak pada hasil panen. Alhamdulillah-nya, di masa pandemi ini Masjid Nusantara hadir membantu mereka menghadirkan kebahagiaan kurban,” kata Isra.
Pendistribusian daging qurban ke wilayah pelosok yang lama tak merasakan qurban, memang sudah menjadi fokus bagi Masjid Nusantara. Di setiap tahun perayaan Idul Adha, lembaga itu meluncurkan program ‘Kurban Masjid Pelosok‘. Lewat program tersebut, Masjid Nusantara ingin melakukan pemerataan distribusi daging kurban ke daerah yang belum terjamah.
Direktur Masjid Nusantara Pras Purworo mengatakan, dalam perjalanan membangun 100 masjid lebih di wilayah pelosok, pihaknya menemukan fakta bahwa masih banyak kampung yang tidak mendapatkan distribusi daging kurban.
“Salah satunya ialah Pionoto, kampung yang menjadi target penyaluran kurban karena memang lokasi kampung itu terpencil dan warganya sudah lama tidak merasakan suasana penyembelihan hewan qurban,” kata Pras.
Bagi warga pelosok, lanjutnya, daging kurban tergolong makanan yang mewah. “Alhamdulillah, lewat tangan para donatur, ‘kemewahan’ itu bisa dicicipi saudara kita yang berada di pelosok. Insya Allah bukan hanya daging yang sampai ke mereka, tapi pesan ukhuwah islamiyyah,” pungkasnya.
(Vetra)
