SINGAPURA,FOKUSJabar.id: Pengunjung Universal Studios Singapura harus melewati alat pemindai wajah untuk masuk ke taman hiburan tersebut. Pengelola, Resorts World Sentosa (RWS) akan menerapkan skema tersebut mulai bulan Agustus 2020.
Teknologi termutakhir yang memicu isu privasi tersebut ditujukan membantu memperlancar akses bagi para pengunjung di area yang memiliki tempat-tempat wisata, hotel, dan restoran tersebut.
“Pengenalan wajah menyajikan verifikasi tanpa perlu kontak tiket dan pemegang tiket, memungkinkan pelanggan kami untuk menikmati pengalaman dengan cara yang lebih efisien dan mulus,” ujar RWS melalui pernyataan tertulis, Senin (3/8/2020).
Penggunaan teknologi pengenalan wajah, memungkinkan perusahaan atau pihak berwenang mencocokkan orang yang fotonya tertangkap kamera dengan di pusat data. Teknologi ini telah meningkat secara global dalam beberapa tahun terakhir dan menimbulkan kekhawatiran tentang pengawasan serta bagaimana data yang dikumpulkan akan digunakan.
BACA JUGA: Belajar Dari Youtube, Pemuda Ini Jual Layangan Lintas Kota
Singapura yang terhubung secara digital, telah memulai banyak proyek yang menggunakan teknologi ini. Termasuk skema ambisius untuk menempatkan kamera pada tiang lampu yang terhubung dengan perangkat lunak pengenalan wajah.
Pemegang tiket tahunan dan musiman Universal Studios Singapura tidak lagi memerlukan tiket fisik. Sementara pengunjung yang menggunakan tiket harian masih membutuhkan tiket untuk masuk meski akhirnya dapat keluar dan masuk kembali hanya menggunakan foto wajah mereka.
RWS mengatakan, pengenalan wajah merupakan bagian ‘penting’ dari penerimaan dan digunakan untuk ‘peningkatan operasional, keselamatan, dan keamanan’. RWS mengaku telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi informasi tamu seperti menyimpannya di server terenkripsi. Perusahaan itu menolak berkomentar tentang perusahaan mana yang menyediakan teknologi pengenalan wajah tersebut.
Selain di Singapura, Universal Studios Cina yang akan dibuka di Beijing tahun depan pun berencana menggunakan teknologi pengenalan wajah tersebut.
(Ageng/ANT)