Kamis 12 Desember 2024

Pembelajaran Tatap Muka di Ciamis Mulai Agustus

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Ciamis akan dimulai Agustus 2020 mendatang, sedikitnya sekolah yang berada di 30 persen Kecamatan dari 27 Kecamatan diizinkan untuk untuk kembali belajar di sekolah. 

Hal tersebut menyusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungumkan sekolah di 257 kecamatan zona hijau sudah boleh menggelar KBM tatap muka.

“Secara keseluruhan Ciamis dari evaluasi kewaspadaan masuk zona biru untuk Jabar. Secara nasional masuk zona rendah risiko atau zona kuning. Ada beberapa kecamatan di Ciamis zero kasus. Jumlahnya 30 persen dari 27 Kecamatan,” kata Juru Bicara Covid-19 Ciamis Bayu Yudiawan, Rabu (29/7/2020).

Bayu menjelaskan, secara teknis pihaknya menunggu kajian dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR). Itu menjadi dasar pihaknya  untuk pembukaan sekolah dengan melihat implementasi penerapan protokol kesehatan.

“Meski sudah ada aba-aba untuk sekolah kembali buka, tapi secara resmi menunggu surat keputusan (SK) atau edaran yang secara langsung mereview kesiapan wahana untuk melaksanakan protokol kesehatan,” kata dia.

Gugus Tugas Covid-19 Ciamis juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah, kaitan dengan kesiapan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Karena meskipun zona hijau, potensi penularan bisa terjadi.

“Kita akan melihat kesiapan sekolah di Kecamatan yang masuk zona hijau. Kalau sudah siap tentu boleh buka. Insya alloh dalam seminggu ini bisa selesai. Di awal Agustus untuk membolehkan sekolah menggelar KBM tatap muka langsung,” katanya.

BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka Belum Diizinkan, Sekolah Panggil Orang Tua Siswa

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Tatang mengatakan untuk tahap awal ini pembelajaran tatap muka hanya SMA/SMK yang diizinkan melakukan pembelajaran tatap muka. Itu pun kewenangannya di Provinsi Jabar. Namun pihaknya telah melakukan rapat dan sosialisasi dalam persiapan sekolah belajar tatap muka.

“Kita sudah rapat terkait kesiapan belajar tatap muka. Sudah dipersiapkan ketika zona hijau melakukan tatap muka terbatas dengan menerapkan protool kesehatan. Guru, Kepala sekolah, pengawas maupun peserta didik harus siap,” kata dia.

Protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah seperti pakai masker, menyediakan cuci tangan, cek suhu dengan Thermo gun, lingkungan sekolah disemprot disinfektan dan jaga jarak antar bangku sekitar 1,5 meter. Bahkan tak menutup kemungkinan dengan sistem sif kelas.

“Sekarang tahapannya pembelajaran tatap muka SMA/SMK, ketika berjalan lancar baru SD dan SMP juga dibuka. Sampai saat ini Ciamis masih zona kuning jadi proses belajar masih menggunakan daring dan mobile teacher,” katanya.

Disdik Ciamis juga perlu melakukan musyawarah dengan sekolah, pengawas dan komite untuk kembali melaksanakan belajar tatap muka.

“Memang yang sulit pengawasannya itu ketika pulang atau sebelum berangkat sekolah. Khawatir peserta didik berkumpul tidak langsung pulang. Karena tidak semua di lingkungan sekolah, ada yang naik angkot,” katanya.

Kami lebih berpikir bertahan menjalankan program pemerintah dengan belajar sistem daring. Menurutnya lebih baik menunda tatap muka daripada terjadi hal yang tidak diinginkan.

(Riza M Irfansyah/Antik)

 

Berita Terbaru

spot_img