Senin 13 Januari 2025

Vaksin Virus Corona Diperjualbelikan, Jika Lewati Fase 3

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Vaksin virus corona dari perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac, akan menjalani uji klinis oleh tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) dan PT Bio Farma.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Unpad Kusnadi Rumli mengatakan, saat ini banyak isu miring terkait pemilihan vaksin virus corona asal Cina tersebut. Sebelum menjalani uji klinis di Indonesia, vaksin virus corona ini sudah menjalani uji klinis fase satu dan dua di negara asalnya, Cina.

“Penyakit ini (virus corona) mulai ada di Cina sehingga mereka sudah melakukan penelitian vaksin fase 1 dan 2,” ujar Kusnandi di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jalan Prof. Eyckman Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020).

Sebelum diregistrasikan dan diperjualbelikan kepada masyarakat, lanjut dia, vaksin virus corona harus melewati uji klinis fase satu, fase dua, dan fase tiga.

Sebelum memasuki fase satu, peneliti harus melakukan penelitian panjang mencari antigen agar bisa mendapatkan vaksin. Setelah antigen ditemukan, harus dilakukan uji coba kepada binatang dan dalam hal ini dilakukan kepada kera atau monyet.

BACA JUGA: Relawan Uji Klinis Vaksin Corona Wajib Tinggal di Bandung

Apabila hasilnya stabil, kata dia, vaksin dianggap aman dan bisa dilakukan uji coba kepada manusia.

“Kepada binatang sudah aman, baru boleh di uji coba kepada manusia. Akhirnya masuklah fase satu yakni uji coba kepada manusia dan di uji ke 50 sampai 100 orang. Gunanya untuk melihat aman atau tidak. Dari 50 orang ini ternyata aman dan tidak menyebabkan penyakit. Selain aman ternyata menimbulkan zat anti penyakit,” ujar dia menceritakan.

Setelah melewati fase satu, pengujian vaksin akan masuk ke fase dua. Di fase dua, jumlah subyek yang digunakan lebih banyak yakni 400 orang. Hal itu dilakukan untuk melihat tingkat keamanan serta efektivitas vaksin.

“Ini sudah dilakukan di Cina, ternyata bagus dan sudah dipublikasikan juga. Setelah fase 2 ini bagus, baru masuk ke fase 3. Dan setelah lolos fase 3, maka vaksin boleh dijual,” kata dia.

Dengan demikian, saat ini peneliti Unpad akan melakukan pengujian vaksin virus corona di fase ketiga. Pengujian fase tiga pun harus dilakukan dalam rentang waktu tiga sampai enam bulan.

Dengan menggunakan 1.620 relawan, mereka akan mengikuti uji klinis dengan pemantauan secara ketat. Apakah timbul antibodi yang bisa membuat tubuh lebih kuat ketika terpapar virus corona atau tidak.

“Bahan yang dipakai yaitu virus corona yang dimatikan. Itu tidak akan menyebabkan penyakit corona tetapi akan menimbulkan zat anti penyakit untuk mencegah penyakit ini (virus corona),” ujar Kusnandi.

( Yusuf Mugni/Ageng)

Berita Terbaru

spot_img