BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani (zingiberi) dan Bahasa Sanskerta (singaberi).
Sebagai tanaman herbal, jahe menyimpan macam-macam zat yang baik bagi tubuh. Berikut beberapa manfaatnya:
Baca Juga: Ini 7 Manfaat Madu Bagi Kesehatan
Menghangatkan Tubuh
Sifat jahe yang hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh. Sejenis minuman yang sering dinikmati yaitu wedang jahe dan memang sudah menjadi konsumsi wajib bagi penduduk daerah pegunungan.
Selain itu jahe, juga memiliki anti virus dan anti toksin dengan membantu mempromosikan keringat yang dapat membantu mengobati batuk dan masuk angin.
Pencegahan Timbulnya Kanker
Ekstrak jahe ternyata dapat menekan pertumbuhan beberapa sel kanker, seperti mencegah penyebaran gejala kanker kulit, pankreas, kanker ginjal dan gejala kanker paru-paru.
Mengatasi Masalah Pernafasan
Masalah pernafasan yang paling umum diderita adalah batuk atau pilek. Jahe termasuk jenis ekspektoran alami yang berfungsi dalam melegakan sistem pernafasan, dengan yang memecah dan menghilangkan lendir (dahak) dapat dengan mudah keluar dan memulihkan sistem pernafasan seperti sedia kala.
Melancarkan Pencernaan
Mungkin pada awalnya kita berfikir hanya manfaat buah-buahan saja yang dapat berguna bagi masalah pencernaan. Ternyata jahe dapat membantu penyerapan makanan dan mencegah kemungkinan sakit perut, karena sifatnya yang mengurangi peradangan.
Mengatasi Memar dan Rasa Nyeri
Ketika tubuh mengalami sebuah benturan benda tumpul, terkadang menyebabkan memar. Senyawa di dalam sari jahe merupakan anti inflamasi, dapat digunakan untuk meredakan nyeri secara alami akibat benturan tersebut.
Manfaat jahe dengan kandungan anti inflamasi juga dapat mengurangi nyeri pada gejala penyakit rematik.
Selain untuk kesehatan, Jahe juga ternyata bermanfaat untuk kecantikan. Berikut beberapa manfaatnya:
Mengatasi Kulit Berminyak
Bahan mineral alami pada jahe dapat dipercaya ampuh mengurangi kulit yang cenderung berminyak.
Berikut ini cara-caranya :
Campur bahan-bahan yaitu jahe parut, garam laut, bubuk kayu manis dan pala bubuk
Haluskan dengan ditambah air, hingga wujudnya seperti pasta
Kemudian oleskan pada titik-titik wajah yang banyak menghasilkan minyak
Lalu diamkan selama 10 menit
Bilas kulit dengan air dingin
Menghilangkan Ketombe
Sari jahe dapat digunakan sebagai bahan pencuci rambut yang dengan alami membantu mengurangi ketombe. Ekstrak jahe ini juga dapat mencegah timbulnya masalah kerontokan pada rambut.
Meski memiliki banyak manfaat kesehatan, ternyata dapat memicu sejumlah efek samping. Terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Menurut herbalist, konsumsi lebih dari 4 gr dalam satu hari dapat menyebabkan mulas, kembung, mual, atau gangguan perut.
Tak hanya itu, dapat mengganggu efek obat pengencer darah. Seperti warfin dan aspirin.
Dalam pengobatan Cina, digunakan sebagai penangkal untuk keracunan makanan atau obat, yang menekankan sifat detoksifikasi.
Bahkan racun yang diciptakan di dalam tubuh dapat mereka buang secara efektif dengan jahe.
Mungkin mengejutkan bahwa ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan ini dapat benar-benar menimbulkan ancaman kesehatan juga.
Berikut adalah 9 orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi:
- Orang dengan gangguan darah
Mencegah pembekuan darah, tetapi meningkatkan sirkulasi dan aliran darah. Hal ini meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang dengan kelainan darah atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah.
- Orang dengan batu empedu
Jahe merangsang produksi empedu sehingga tidak dianjurkan untuk orang yang menderita batu empedu.
- Orang dengan Ulkus atau IBD
Jahe segar telah dikaitkan dengan penyumbatan usus, sehingga orang yang menderita ulkus, penyakit radang usus atau usus yang tersumbat sangat disarankan untuk menghindarinya.
- Orang yang akan melakukan operasi
Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa mengonsumsi sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.
Para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi dua minggu sebelum operasi.
- Ibu Hamil
Sejumlah penelitian menghubungkan untuk menurunkan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada perempuan hamil.
Selain itu, hindari minum tehnya terutama di trimester terakhir karena ada peningkatan risiko pendarahan.
- Orang-orang yang mengonsumsi obat tertentu
Berinteraksi dengan obat-obatan tertentu termasuk antikoagulan, barbiturat, beta-blocker, obat insulin atau terapi anti-platelet.
Layanan medis dari National Institutes on Health mengungkapkan, tumbuhan ini mengganggu efek dari beberapa obat lain termasuk antasida karena merangsang produksi asam di lambung.
Orang yang memakai obat untuk jantung, antihistamin, perawatan kanker dan obat penurun berat badan juga harus menghindari rempah ini.
- Orang dengan diabetes dan hipertensi
Rempah ini mungkin menurunkan gula darah dan tekanan darah, sehingga orang yang mengonsumsi obat untuk diabetes atau hipertensi harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi dalam bentuk apa pun.
- Menekan nafsu makan
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam “Metabolism: Clinical and Experimental” tahun 2012, rempah ini mengurangi nafsu makan dengan memberikan rasa kenyang.
Para peneliti menjelaskan bahwa rempah ini memengaruhi kadar serotonin dalam darah, maka terjadilah efek pengekangan pada nafsu makan.
- Berinteraksi dengan beberapa herbal
Kecuali untuk obat-obatan,rempah ini juga mengganggu herbal yang merangsang aliran darah dan memperlambat pembekuan.
Ini termasuk cengkeh, bawang putih, gingko biloba.
(Bambang Fouristian/Net)