Kamis 12 Desember 2024

Gagal Hukum City, UEFA Akan Ubah Sistem FFP

JAKARTA, FOKUSJabar.id: UEFA berencana mengubah sistem Financial Fair Play (FFP) setelah upaya mereka melarang Manchester City bermain di kompetisi Eropa dibatalkan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS, Court of Arbitration for Sport) pada Senin (13/7/2020).

Peraturan FFP bertujuan menghentikan klub mengalami kerugian besar karena jor-joran dalam belanja pemain. Namun setelah 11 tahun, UEFA mulai mempertimbangkan perubahan sistem sebelum CAS mendukung banding City terhadap larangan dua tahun berlaga di kompetisi Eropa.

UEFA menuduh City ‘melakukan pelanggaran serius’ terhadap aturan FFP terkait laporan finansial yang diberikan kepada badan pengurus antara 2012 sampai 2016.

Namun, CAS memutuskan, tuduhan itu ‘tidak terbukti’ atau ‘melewati batas waktu’ (time-barred). Alasannya, aturan UEFA sendiri menetapkan undang-undang jika penuntutan berlaku selama lima tahun.

Beberapa kasus mungkin telah tercakup dalam sebuah ‘perjanjian penyelesaian’ UEFA dan City setelah penyelidikan sebelumnya berakhir pada 2014.

BACA JUGA: Tottenham Bangkit dan Bungkam Arsenal dalam Derbi London 

Masih belum jelas sampai keputusan penuh CAS diterbitkan dalam beberapa hari mendatang tentang berapa banyak kasus yang ditolak karena pembatasan waktu tersebut dan berapa banyak yang tidak terbukti.

Namun, pencabutan larangan City dianggap sebagai sebuah kekalahan Badan Pengawas Keuangan Klub (CFCB) UEFA.

Meski mempertimbangkan untuk mengubah sistem FFP, UEFA tetap membela sistem tersebut yang diperkenalkan mantan presiden badan eksekutif Eropa, Michel Platini pada 2009.

“Selama beberapa tahun terakhir, Financial Fair Play telah memainkan peran penting dalam melindungi klub dan membantu mereka stabil secara finansial dan UEFA serta ECA (European Club Association, Asosiasi Klub Eropa) tetap berkomitmen pada prinsip-prinsipnya,” ujar UEFA seperti dilansir Reuters, Senin (13/7/2020).

Namun, pada kongres UEFA di Amsterdam pada Maret, presiden badan sepak bola tertinggi Eropa tersebut, Aleksander Ceferin mengatakan, sistem itu kemungkinan akan diubah.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana bentuknya di masa depan, tetapi kami telah memikirkannya dan mungkin harus beradaptasi,” ujar Ceferin kepada wartawan.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img