TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya semakin memburuk, datanya terus bertambah dan korbannya pun juga terus berjatuhan.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sejak Januari-Juni 2020, jumlah kasus DBD sudah mencapai 760 kasus. 17 orang diantaranya meninggal dunia, dengan jumlah kasus ini, menjadi tertinggi Nasional dan masuk kategori darurat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya saat ini tengah bekerja keras menangani pencegahan penyebaran Covid-19 dan penanganan kasus DBD yang terus menyerang warga.
“Semua sumber daya kesehatan yang ada di Kota Tasikmalaya harus bekerja keras dengan seoptimal mungkin dalam menangani pencegahan DBD,” ungkap Uus Hotel Grand Metro, Kamis (2/7/2020).
Dikatakan, Dinkes tetap mengoptimalkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Terlebih saat ini sedang menghadapi dua wabah penyakit yang mematikan (virus corona dan DBD).
“Khusus untuk menekan angka DBD, kita terus mengoptimalkan 3P (penyuluhan, pencatatan pelaporan berjenjang dan pemberantasan) termasuk terus mengkampanyekan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 3M yakni menguras, mengubur serta menutup tempat-tempat genangan air maupun tempat lainnya yangvme jadi sarang nyamuk,” ujarnya.
BACA JUGA: Haris Sanjaya Ada Peluang Maju di Pilbup Tasikmalaya
Dirinya pun meminta, seluruh tenaga kesehatan terutama terutama yang ada di Puskesmas terus menjalankan fungsi dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dalam mencegah genangan-genangan air tempat tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.
“Kita berusaha, ke depannya, tidak ditemukan lagi kasus DBD, dan ini akan terwujud jika masyarakat berdisiplin diri berprilaku hidup bersih dan sehat serta selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” tutupnya.
(Seda/Bam’s)