TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Objek wisata curug Batu Mahpar yang terletak di Desa Sukamulih Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya memiliki daya tarik tersendiri dan kesan menarik. Tidak hanya itu alam seakan memberi pesan bahwa tanah menyimpan kekayaan dan air sebagai sumber kehidupan.
Dalam sejarah Galunggung ada pepatah Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke. Kalimat ini merupakan Bahasa Sunda Kuno yang berarti ada dahulu ada sekarang, tak ada dahulu tak ada pula sekarang.
Maka dari itu sebagai manusia jangan pernah melupakan masa lalu, akan sejarah dan ‘Papagon’ agama dan darigama harus seiring sejalan.
Maka curug Batu Mahpar merupakan lukisan alam yang tercipta bukan atas rekayasa manusia tetapi bukti dan ciri akan keagungan yang maha kuasa, dengan air yang mengalir dari atas dan jatuh dalam pijakan bebatuan.
Panglima Laskar Macan Ali Tasikmalaya Raya, Dadang Sudrajat, Minggu (28/6/2020) mengatakan, Curug Batu Mahpar, destinasi alam yang bisa dijadikan bagian dari ikon wisata dan budaya Parahyangan khususnya Tasikmalaya.
“Nama-nama di Priangan tidak terlepas dari nama air, contohnya Cibodas, Cisayong, Citanduy, Ciwulan, Ci artinya Cai yaitu air, maka orang sunda selalu menjaga mata airnya karena air tersebut merupakan sumber kehidupan,” ungkapnya.
BACA JUGA : Wisata Baru di Ciamis Ini, Tempat Bersemedi
Curug, kata Dadang, tidak terlepas dengan adanya air, maka air dan tanah tidak akan pernah dipisahkan. Maka dari itu tanah akan subur bila airnya melimpah.
“Pertanian, perikanan akan subur makmur bila kita sebagai manusia selalu menjaga alam dan lingkungan, curug Batu Mahpar merupakan dari pesan alam terhadap kita semuanya,” pungkasnya.
(Nanang Yudi/As)