BANTUL, FOKUSJabar.id: Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, 451 pedagang pasar tradisional ikuti rapid test massal di Pasar Bantul, 24-25 Juni 2020 lalu.
Berdasarkan hasil rapid diagnostic test Covid-19 yang digelar Dinas Kesehatan setempat, hari pertama jumlah peserta sebanyak 250 orang dengan dua orang reaktif. Kemudian pada hari kedua (25 Juni), jumlah peserta 201 orang dengan 10 orang reaktif.
Menurut dia, pelaksanaan tes cepat untuk deteksi antibodi terhadap Covid-19 itu sebenarnya sudah dilakukan selama tiga hari. Namun pada hari pertama 22 Juni rapid test pada sasaran pegawai toko ritel Grosir di Piyungan dengan jumlah peserta 38 orang semua hasil tesnya non-reaktif.
Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul menambahkan, bagi semua peserta rapid test yang reaktif akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab real time polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk penegakan diagnosa.
BACA JUGA: Polres Banjar Tangkap Pedagang Kulit Lumpia
Pelaksanaan tes lanjutan dengan mengambil sampel dahak akan dilaksanakan di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19(RSLKC) Bantul di Bambanglipuro. Sedangkan untuk tindak lanjut di tempat mereka bekerja menunggu hasil swab agar lebih pasti.
“Kita ketahui bahwa hasil rapid test reaktif bukan penentu diagnosa penegakan Covid-19,” kata dia.
Pihaknya menargetkan bisa menjangkau semua pedagang pasar tradisional se-Bantul yang berjumlah sekitar 8 ribu orang sesuai yang terdata di Dinas Perdagangan.
(Bam’s/Ant)