TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Menjelang Pilkada Tasikmalaya 9 Desember 2020 mendatang baru PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah mendeklarasikan Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin sebagai pasanganan Cabup-Cawabup Kabupaten Tasikmalaya dengan jargon Hade-Yakin.
Ade Sugianto merupakan bakal calon petahana yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya. Sementara Cecep Nurul Yakin adalah Ketua DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya juga Wakil Ketua DPRD.
Sedangkan Gerindra sebagai partai pemenang pemilu 2019 dengan raihan 9 kursi di DPRD Kabupaten Tasikmalaya hingga saat ini belum menentukannya sikap siapa yang akan diusung sebagai Cabup atau Cawabup di Pilkada Tasikmalaya nanti.
BACA JUGA : Hade-Yakin Optimis Menang di Pilkada Tasikmalaya
Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tasikmalaya, Taufiq Rohman menilai Pilkada Kabupaten Tasikmalaya akan menjadi sorotan yang sangat seru karena muncul para kandidat Balonbup yang kredibel serta memiliki latar belakang yang baik dibidangnya.
“Hade-Yakin kan sudah deklarasi, tinggal partai di luar pengusung Hade-Yakin yang segera menjawab penantian masyarakat siapa yang akan dimunculkan nama kandidatnya, seperti Gerindra sebagai pemenang Pemilu 2019 tentu cabupnya sangat dinantikan,” ungkap Taufiq Rohman, Sabtu (13/6/2020).
Menurut analisanya, Partai Gerindra tetap akan memunculkan Azies Rismaya Mahpud dari keluarga Mayasari sebagai Cabup dan dimungkinkan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya, Erry Purwanto sebagai Cawabupnya.
“Atau bisa juga Partai Golkar memunculkan nama A Iwan Saputra sebagai Cabup dan Cawabupnya dari PKB yaitu Kang Iip Miftahul Faoz, dalam politik semuanya kan serba mungkin,” tegasnya.
Kabupaten Tasikmalaya dengan kulturnya banyak pesantren dan masyarakatnya islami, lanjut Taufiq, koalisi Nasionalis-Religius menjadi kolaborasi yang bisa diunggulkan di Pilkada 2020 mendatang.
“Hade-Yakin kan jelas konsepnya Nasionalis-Religius karena pengusungnya PDI Perjuangan, PPP dan PAN, tinggal PKB sebagai Partai pemenang kedua tentunya memiliki peluang besar juga bila berkoalisi dengan partai Nasionalis,” ucapnya.
Bila konsepnya Nasionalis-Religius, kata Taufik, Gerindra, Golkar dan PKB bisa saja berkoalisi untuk melawan pasangan Hade-Yakin sebagai petahana.
“Dengan kursi Gerindra 9, PKB 8 dan Golkar 7 menjadi kekuatan untuk melawan petahana, yang menjadi pertanyaan apakah tiga partai ini bisa bersatu, karena politik itu adalah kepentingan,” pungkasnya.
(Nanang Yudi/DH)