Kamis 12 Desember 2024

KONI Kota Bandung Usulkan Semua Cabor Mulai Latihan di Sarana Olahraga

BANDUNG, FOKUSJabar.id: KONI Kota Bandung akan mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung agar semua cabang olah raga dibawah naungannya bisa mulai menggelar latihan. Hal ini seiring dengan rencana Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal yang akan diterapkan usai pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung berakhir 12 Juni mendatang.

Ketua KONI Kota Bandung, Nuryadi mengaku, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pengurus cabang olah raga untuk sosialisasi dan koordinasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Dalam pertemuan tersebut pun, pihaknya menggali keterangan dari setiap cabang olah raga terkait tempat atau fasilitas olahraga latihan akan digunakan untuk berlatih, jumlah jumlah atlet yang berlatih, hingga luas dari fasilitas olahraga tersebut sehingga bisa diketahui berapa kapasitas maksimalnya.

“Intinya, kegiatan keolahragaan harus tetap berjalan meski di tengah pandemi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya mengenakan masker bagi atlet, pelatih, maupun pendamping yang akan berlatih serta pengecekan suhu tubuh,” ujar Nuryadi saat memberikan keterangan di Ruang Humas KONI Kota Bandung, Selasa (9/6/2020).

BACA JUGA: KONI Kota Bandung Bagikan 500 Paket Sembako

Pelaksanaan latihan atlet dalam konteks olah raga prestasi, lanjutnya, tidak hanya menjaga stamina dan kondisi fisik semata. Namun, bagaimana mampu meningkatkan kemampuan atlet sehingga bisa mencetak prestasi dalam berbagai even. Hal tersebut menjadi salah satu pertanggungjawaban cabang olah raga yang sudah mendapatkan dana operasional pembinaan dari KONI Kota Bandung dan bersumber dari APBD Kota Bandung.

“Karena itu, kita akan rekomendasikan semua cabang olah raga untuk bisa menggelar latihan di fasilitas olahraga di Kota Bandung saat new normal diterapkan meski yang menjadi prioritas adalan atlet-atlet yang akan dipersiapkan untuk ajang tertentu,” terangnya.

Dalam pelaksanaan latihan tersebut, Nuryadi mengaku jika pihaknya sudah memiliki panduan dasar dari Pemkot Bandung terkait penggunaan fasilitas olahraga. Yakni fasilitas olah raga tersebut digunakan hanya untuk latihan bukan untuk pertandingan atau even lain.

Selain itu, kapasitas atlet yang berlatih tidak melebihi 30 persen. Termasuk protokol kesehatan yang diterapkan bagi pengelola maupun pengguna fasilitas olahraga tersebut.

“Itu konsep dasar dari Pemkot Bandung yang harus dipatuhi cabang olah raga dengan tidak terkecuali. Jangan sampai, karena fasilitas yang digunakan berlatih oleh atlet dari beberapa cabang olah raga justru jadi sumber baru penyebaran Covid-19. Jadi kuncinya di kepatuhan cabang olah raga,” tegasnya.

Nuryadi menambahkan, pihaknya pun sudah membentuk tim untuk mengkaji pelaksanaan latihan cabang olah raga di fasilitas olahraga tersebut yang disesuaikan dengan aturan protokol kesehatan. Bagaimana mensiasati kapasitas 30 persen fasilitas olahraga, penerapan social dan physical distancing, hingga penyediaan sarana cuci tangan maupun pengukur suhu tubuh atlet atau thermogun.

“Kesiapan cabang olah raga sudah dianalisisi dan intinya ada di penjadwalan waktu latihan. Jangan samapi di satu tempat latihan, terjadi bentrok jadwal latihan atlet beberapa cabang olah raga sehingga terjadi penumpukan dan melebihi kapasitas 30 persen. Termasuk aturan physical distancing, dimana pelatih harus punya inovasi dalam pelaksanaan latihan,” paparnya.

“Semua kajian dan analisis itu akan kita sampaikan ke Pemkot Bandung melalui Dispora Kota Bandung terkait kesiapan semua cabang olah raga menggelar latihan di fasilitas olahraga. Nanti kita tunggu rekomendasinya dari Pemkot Bandung seperti apa,” pungkasnya.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img