NEW YORK, FOKUSJabar.id: Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) akan memangkas sebanyak 110 pekerjaan dan menutup kantornya di White Plains, New York sebagai bagian dari pengetatan anggaran yang disebabkan wabah Covid-19.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (9/6/2020), USTA mengatakan langkah pengamanan anggaran diperlukan untuk memerangi dampak negatif jangka panjang dari pandemi dan memastikan turnamen unggulan US Open tetap menjadi acara tingkat kelas dunia.
“Kami memiliki kesempatan membayangkan kembali struktur organisasi untuk melayani komunitas tenis di Amerika Serikat dengan lebih baik,” ujar Direktur Eksekutif USTA, Michael Dowse.
BACA JUGA: RONIN Gaet UKM untuk Kembangkan Roundnet di Indonesia
Wabah virus corona SARS-CoV-2 telah membuat kalender tenis profesional berantakan.
Wimbledon di Inggris dipastikan batal, French Open (Roland Garros) di Prancis dijadwal ulang, sementara US Open untuk saat ini tetap mempertahankan jadwalnya pada 24 Agustus mendatang.
“Struktur baru ini memungkinkan kami untuk lebih gesit dan menghemat biaya sambil mendekatkan para petenis di tingkat lokal. Sayangnya, sekarang merupakan hari yang penuh tantangan bagi banyak keluarga USTA yang telah terkena dampak negatif dari pengurangan awak organisasi dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap anggota staf atas dedikasi mereka kepada organisasi,” tuturnya.
Dowse memperkirakan, pihaknya bisa menghemat simpanan senilai lebih dari Rp278 milyar dengan pengurangan gaji manajemen dan merumahkan sekitar 100 karyawan.
Pertemuan tahunan dan semi-tahunan pun telah dibatalkan, program dalam pemasaran, pengembangan pemain dan operasi dihilangkan, dan semua proyek modal yang tidak penting ditunda demi penghematan.
Selain itu, akan ada pengurangan yang signifikan dalam biaya pertemuan dan perjalanan untuk tahun 2021-2023 dengan hanya satu pertemuan tahunan untuk sukarelawan dan stafnya yang bisa dibiayai USTA.
“Dengan ditutupnya kantor While Plains, staf yang tersisa akan ditempatkan kembali di lokasi yang belum ditentukan di New York,” tegas Dowse.
(ars/ant)