JAKARTA, FOKUSJabar.id: Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (9/6/2020), masih berpeluang menguat seiring pembukaan kembali kegiatan ekonomi di banyak negara. Termasuk Indonesia.
Pada pukul 9.40 WIB, rupiah melemah tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp13.888 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.885 per dolar AS.
Ariston mengatakan, meski rupiah sedikit melemah terhadap dolar AS pada Senin (8/6/2020) kemarin, namun belum menghilangkan potensi penguatan pada hari ini.
BACA JUGA: New Normal Akan Picu Konsumsi Energi Lebih Boros
“Sentimen positif terkait pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi masih membayangi pergerakan harga aset berisiko,” ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures ini di Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Pada Senin (8/6/2020) kemarin, lanjut Ariston, bursa saham global menguat karena sentimen positif tersebut.
Pasar berekspektasi ekonomi akan segera pulih dengan pembukaan ekonomi. Data tenaga kerja AS yang positif Jumat (5/6/2020) lalu menjadi salah satu bukti awal.
“Apalagi perekonomian saat ini juga masih didukung oleh stimulus bank sentral dan pemerintahan,” terangnya.
Ariston memperkirakan, rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp13.700 per dolar AS dan potensi resisten Rp14.000 per dolar AS.
(ars/ant)