spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    New Normal Akan Picu Konsumsi Energi Lebih Boros

    JAKARTA, FOKUSJabar.id: Kebijakan normal baru (new normal) akan mengalihkan fokus konsumsi energi ke kegiatan rumah tangga. Hal tersebut diungkapkan pakar efisiensi energi dan pasar karbon sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau dan pendiri Clean Indonesia Channel, Dicky Edwin Hindarto.

    “Konsumsi energi untuk perkantoran, sekolah, jalan raya, dan industri, sekarang berpindah ke rumah tangga sehingga ada kecenderungan pemakaian energi akan lebih boros,” ujar Dicky di Jakarta, Sabtu (6/6/2020).

    Dicky menambahkan, di berbagai negara terjadi penurunan konsumsi energi secara drastis karena adanya lockdown dan pembatasan kegiatan ekonomi.

    “Permintaan minyak dunia bisa berkurang 9 persen, kembali seperti tahun 2012 karena berkurangnya konsumsi BBM untuk transportasi dan industri. Sedangkan permintaan batubara diproyeksikan turun 8 persen karena penurunan kebutuhan listrik. Untuk permintaan gas pun diproyeksikan akan turun lebih dalam setelah kuartal pertama 2020,” jelasnya.

    BACA JUGA: Pagi Ini, Kurs Rupiah Menguat 30 Poin Menjadi Rp14.065 per Dollar AS 

    Begitu pula permintaan terhadap energi nuklir akan turun karena turunnya kebutuhan listrik. Namun, permintaan akan energi terbarukan justru diproyeksikan meningkat karena keandalannya di sisi keberlanjutan pasokan.

    Menurut Dicky, selama ini kampanye hemat energi banyak dilakukan pemerintah maupun swasta dan NGO. Kebanyakan kegiatan komunikasi tersebut sebelum masa pandemi Covid-19 dilakukan tanpa strategi komunikasi yang baik dan berkelanjutan.

    “Sementara di masa pandemi, sangat sedikit kegiatan kampanye hemat energi,” tegasnya.

    Pendiri Center for Public Relations, Outreach and Communication (CPROCOM) Emilia Bassar dalam kesempatan yang sama mengatakan terjadinya pandemi Covid-19 memberikan tantangan baru bagi banyak pihak dan sektor dalam penanganan perubahan iklim di Indonesia.

    “Kami khususnya CPROCOM terus menyuarakan komunikasi transformasional untuk
    menggerakkan seluruh elemen masyarakat bertindak menjaga kondisi alam di era normal baru yang kondisinya lebih baik dari masa sebelum terjadinya wabah Covid-19,” kata Emilia.

    (ars/ant)

    Berita Terbaru

    spot_img