spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    NPCI Jabar Gandeng Perbankan Pelat Merah Dukung Pembinaan Olahraga Disabilitas

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kepengurusan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Jawa Barat terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mendukung proses pembinaan atlet disabilitas. Salah satu kolaborasi yang dijalin yakni dengan salah satu perbankan milik pemerintah.

    Kolaborasi yang dilakukan NPCI Jabar dengan perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjadi yang pertama dilakukan dalam sejarah kepengurusan organisasi olahraga disabilitas. Melalui dana Coorporate Social Responbility (CSR), NPCI Jabar mendapatkan bantuan satu unit ambulans untuk mendukung kegiatan pembinaan atlet disabilitas.

    “Kita sangat bersyukur dengan dukungan yang diberikan salah satu bank BUMN tersebut. Ambulans ini memang sangat kita perlukan untuk mendukung kegiatan pembinaan, karena selalu ada resiko atlet cedera saat berlatih,” ujar Ketua Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar, Senin (1/6/2020).

    BACA JUGA: Ikut Imbauan Gubernur, NPCI Jabar Hentikan Sementara Pelatda Peparnas XV 2020 

    Supriatna menambahkan, ambulans tersebut akan sangat berguna untuk mendukung pemusatan latihan daerah (Pelatda) NPCI Jabar menuju Peparnas XVI di Papua. Saat ini, sentralisasi terpaksa dibubarkan sementara akibat pandemi Covid-19.

    Untuk pelaksanaan Peparnas XVI di Papua sendiri, lanjutnya, pemerintah melalui Kemenpora sudah resmi mengundur jadwal hingga Oktober 2021. Namun pihaknya masih menunggu kepastian tanggal, termasuk untuk memulai pelaksanaan pelatda.

    “Kemungkinan, sentralisasi pelatda bisa kembali dimulai pada awal 2021. Untuk itu, kami terus mengimbau para atlet untuk tetap menjaga kebugaran sampai pelaksanaan sentralisasi pelatda kembali digelar,” terangnya.

    Sejak sentralisasi dihentikan sementara, Supriyatna menuturkan jika para atlet dikembalikan ke rumah masing-masing dan diimbau tetap berlatih. Meski demikian, hak atlet berupa honor tetap diberikan seperti saat mereka bergabung dalam sentralisasi.

    “Ditambah dengan adanya bantuan CSR dari perbankan pemerintah yang pertama kali ini, kita berharap bisa mendorong perusahaan BUMN maupun swasta lain bisa ikut mendukung pembinaan olahraga disabilitas,” tambahnya.

    Tidak hanya dalam bentuk CSR, bantuan berupa sponsorship pun akan sangat berarti karena masih belum banyak orang yang tahu dan paham tentang olahraga prestasi untuk kalangan disabilitas. Terlebih masih ada orang tua yang malu dan menyembunyikan anak penyandang disabilitas meski memiliki potensi dan kemampuan untuk berprestasi di bidang olahraga.

    “Untuk itu, kami tidak hanya fokus dalam pembinaan rutin. Tapi juga program sosialisasi terus dilakukan sehingga olahraga prestasi bagi disabilitas semakin dikenal dan semakin banyak kalangan disabilitas yang mencetak prestasi. Kami pun mendorong bidang humas untuk menggelar kegiatan yang bisa menggaet pihak BUMN maupun swasta demi kemajuan olahraga prestasi kaum difabel,” pungkasnya.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img