spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Polisi Tangkap Reporter CNN Peliput Kerusuhan di Minneapolis

    AMERIKA SERIKAT, FOKUSJabar.id: Kepolisina Minneapolis menahan seorang reporter televisi CNN yang tengah melakukan siaran langsung di lokasi protes berujung kerusuhan di kota Minneapolis, Amerika Serikat, Jumat (29/5/2020) waktu setempat.

    Tak hanya Reporter bernama Omar Jimenez itu, polisi juga menahan serta produser lapangan dan juru kamera.

    Jimenez yang baru selesai melaporkan peristiwa seorang pendemo yang ditangkap polisi, sebelum akhirnya sejumlah polisi dengan seragam dan masker gas mengelilingi kru tersebut.

    Petugas memborgol dan membawa mereka satu per satu pergi dari lokasi kejadian, tanpa menjelaskan alasan kenapa mereka ditangkap. Sementara kamera terus meliput adegan penangkapan tersebut.

    Hingga lebih dari satu jam kemudian, akhirnya Jimenez dan kru lainnya dibebaskan.

    “Hal yang melegakan bagi saya adalah setidaknya kejadian itu terekam dalam siaran langsung di televisi. Anda tidak akan meragukan cerita saya karena itu terjadi begitu saja, dan Anda menyaksikannya dengan mata kepala sendiri,” kata Jimenez.

    Video penangkapan Jimenez, yang merupakan pria kulit hitam, dapat memicu ketegangan lanjutan pada protes masyarakat yang memang dilakukan setelah muncul kasus kematian rasial seorang kulit hitam bernama George Floyd oleh seorang polisi di wilayah negara bagian Minnesota itu.

    “Seorang reporter CNN dan tim produksinya ditangkap pagi ini di Minneapolis karena menjalankan tugas, meskipun telah menjelaskan siapa mereka–dan itu berarti pelanggaran yang jelas terhadap hak dalam Amandemen Pertama (soal kebebasan pers). Otoritas Minnesota, termasuk gubernur, harus membebaskan ketiga pegawai CNN dengan segera,” tulis CNN.

    BACA JUGA: Nenek Usia 100 Tahun di Surabaya Sembuh dari Covid-19

    Pembaca berita CNN, John Berman, dalam siarannya mengatakan bahwa satu jam setelah terjadi penangkapan tersebut, Presiden CNN, Adam Zucker berbicara dengan Gubernur Minnesota Tim Walz.

    Dalam pembicaraan itu, Walz menyatakan dirinya “memohon maaf” dan mengupayakan pembebasan. Walz telah menetapkan status darurat di Minnesota dan memerintahkan Pasukan Penjagaan Nasional untuk bersiaga.

    Sementara itu, Presiden Donald Trump justru mengeluarkan pernyataan bernada kekerasan dalam sebuah cuitan yang menyebut bahwa para penjarah harus ditembak.

    (Agung/Ant)

    Berita Terbaru

    spot_img