SUKABUMI, FOKUSJabar.Co.Id : Angin Puting Beliung menyapu puluhan rumah di Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, pada Jumat (29/05/2020). Hingga berita ini nai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sukabumi masih melakukanpendataan.
“Tidak ada korban jiwa pada bencana angin Puting Beliung yang terjadi di Desa Caringin, mayoritas rumah yang rusak pada bagian atapnya,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung BPBD Kabupaten Sukabumi Opik di Sukabumi.
Pendataan sementara BPBD, bencana itu melanda Kampung Tegalsereh, RT 8 dan 9 RW 3, Kampung Gunungdewi, RT 10/4, Kampung Cimonteng, RT 15 A, 15 B RW 05, Kampung Cimalati RT 17/05, Kampung Pangkalan RT 16/05, Kampung Kawung Luwuk RT 11, 12 dan 13 RW 04, Kampung Babakangarut RT 14 RW 04.
Petugas Gabungan BPBD dan unsur Muspika Gegerbitung bersama relawan membantu membersihkan sisa – sisa puing rumah yang rusak parah akibat anging Putin Beliung. Bantuan berupa makanan siap saji akan segera disalurkan kepada warga terdampak.
BACA JUGA : Polres Ciamis Bantu Warga Terdampak Puting Beliung
Antisipasi terjadi bencana susulan, petugas pun masih bersiaga di lokasi sambil mengevakuasi batang pohon yang tumbang akibat disapu bencana ini. Tidak hanya merusak rumah angin Puting Beliung juga menumbangkan sejumlah pohon besar, dan menimpa beberapa kendaraan baik motor maupun mobil.
“Kondisi di lokasi kejadian saat ini sudah berangsur kondusif dan warga kembali ke rumahnya masing-masing, karena mayoritas mengalami rusak ringan. Untuk rumah warga yang kerusakannya tidak terlalu parah secara bergotong royong petugas dan masyarakat ikut membetulkannya,” tambahnya.
Di sisi lain, Opik mengimbau kepada warga kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini terkadang hujan deras tapi tiba-tiba panas harus diwaspadai karena berpotensi terjadinya bencana seperti ini, apalagi di wilayah Kecamatan Gegerbitung juga rawan terjadi banjir.
Selain itu, warga juga diimbau agar segera melaporkan jika ada bencana sekecil apapun yang terjadi di daerahnya masing-masing agar bisa segera ditanggulangi dan meminimalisasikan dampaknya. (DH/ANT)**