BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) memastikan bahwa fase kehidupan New Normal (normal baruO di masa pandemi Covid-19 di mulai Senin (1/6/2020). Saat itu pusat perekonomian bisa beroperasi dengan aturan dan protokol kesehatan yang ketat.
Hal itu menyusul hasil evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) yangmencatat angka reproduksi Covid-19 di Jabar di angka 1.09.
Dalam standar World Helath Organization (WHO), kata dia, angka satu itu bisa dianggap terkendali, makin kecil di nol koma lebih baik.
“Kita akan fokus menjaga ini selama 14 hari ke depan. Jadi satu minggu rasionya di angka satu. Mudah-mudahan satu minggu lagi tetap di angka satu. Itulah kenapa ada empat provinsi yang diizinkan oleh pemerintah pusat untuk melakukan persiapan new normal satu Sumatera Barat, Jabar, DKI (Jakarta) dan Gorontalo,” kata Emil di Mapolda Jabar, Rabu (27/5/2020).
BACA JUGA: 1 Juni, Jabar Terapkan Tatanan New Normal
Sebelumnya Pemprov Jabar sudah merumuskan level kewaspadaan di 27 kabupaten kota melalui analisa risiko kesehatan dan non kesehatan yang menghasilkan level kewaspadaan di setiap daerah.
Lebih lanjut Emil mengatakan bahwa sejumlah aspek yang menjadi penghitungan indeks skala per daerah dalam menentukan level kedaruratan, yakni laju Orang Dalam Pemantauan (ODP), laju Pasien Dalam Pengawasan (PDP), laju kesembuhan, angka kematian, reproduksi covid, transmisi, pergerakan manusia dan risiko berdasarkan letak geografis.
Ada tiga daerah yang masuk kategori level merah, yakni Kabupaten Bekasi dengan skor 14, Kota Bekasi dengan skor 12, Kota Cimahi dengan skor 12. Kemudian ada 19 kabupaten kota yang berada di level kuning. Sisanya berada di level biru.
Emil mengatakan bahwa kewaspadaan setiap daerah tersebut menjadi patokan dalam pemberlakuan new normal di Jabar. Dia menjelaskan bahwa penerapan new normal di zona merah tidak boleh sama dengan zona kuning atau biru, hijau dan sebagainya.
Kebijakan new normal ini, kata dia, bukan pelonggaran atau relaksasi di masa pandemi. Situasi tersebut bisa dibilang beradaptasi terhadap situasi yang baru dengan keberadaan Covid-19 hingga ditemukan vaksin.
“Apa yang diadaptasi?, perlahan kegiatan ekonomi akan dibuka dengan cara baru. Kita akan mulai hari Senin, jadi Rabu hingga Minggu kita sosialisasi,” kata dia.
(LIN)