Senin 9 Desember 2024

Antisipasi Peredaran Daging Babi, Pemkot Tasikmalaya Sidak Pedagang di Pasar Cikurubuk

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Untuk memastikan ada atau tidaknya daging babi (celeng) yang beredar di pasar induk Cikurubuk, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat Sidak ke sejumlah pedagang daging sapi, Kamis (14/05/2020).

Tim yang terdiri dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bagian Ekonomi Pemkot Tasikmalaya, Satgas Pangan Polres Tasikmalaya Kota, BPOM, Dinas Kesehatan serta Bank Indonesia (BI) perwakilan Tasikmalaya, mendatangi pedagang daging sapi di pasar tradisional terbesar di wilayah Priangan Timur tersebut.

Satu per satu pedagang daging sapi diperiksa tim dan diambil sampel untuk diperiksa lebih lanjut.

BACA JUGA : Bantuan Covid-19 dari Pemkot Tasikmalaya Cair Besok

Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Tasikmalaya, H. Dedi mengatakan, Sidak ini untuk mengetahui sekaligus menjawab isu yang sedang berkembang bahwa di pasar tersebut beredar daging celeng.

“Kita mau pastikan daging celeng yang beredar di Kota Bandung apakah merambah ke pasar-pasar di wilayah Kota Tasikmalaya. Ini untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam berbelanja, khususnya daging sapi,” ungkap Dedi. 

Dikatakan, petugas dari Dinas Kesehatan dan BPOM Tasikmalaya mengambil sampel daging sapi yang dijual untuk diperiksa.

“Daging-daging sampel yang tadi diambil, langsung diperiksa oleh petugas di pasar. Alhamdulillah, berdasarkan pemeriksaaan cepat rapid test tidak ditemukan daging celeng. Semuanya murni daging sapi lokal,” tegas dia. 

Sambung dia, masyarakat Kota Tasikmalaya untuk tidak khawatir belanja daging sapi di Pasar Cikurubuk. Pasalnya, tidak ditemukan daging celeng.

“Satgas Pangan menjamin khususnya di Pasar Induk Cikurubuk tidak ada daging celeng yang beredar,” ungkapnya. 

Sementara Kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi mengatakan, stok kebutuhan pokok pangan masyarakat jelang lebaran akan mencukupi dan dengan harga nomal dan tetap terjangkau meski ada kenaikan tapi dalam batas normal.

“Masyarakat tidak usah khawatir, stok bahan pangan jelang idul fitri sejauh ini tetap aman hingga tiga bulan ke depan,” ujarnya.

Dirinya pun menjelaskan, khusus stok kebutuhan pangan jenis sayuran sejauh ini ada penurunan harga karena musim panen dan permintaan menurun di pasaran.

“Saat ini kan penerapan PSBB, jadi banyak usaha yang tutup seperti rumah makan, restoran, perhotelan dan cafe-cafe sehingga permintaan sayuran sedikit menurun,” ucapnya.

Kendati demikian, ada sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga di tengah pandemi Covid-19. Yakni, bawang merah dari Rp25 ribu naik menjadi Rp50 ribu per kg.

“Kenaikan bawang merah akan kita evaluasi penyebab kenaikan harga tersebut,” paparnya.

“Semua komoditas pangan masyarakat tetap tercukupi jelang lebaran. Mulai dari ikan, bawang putih, gula pasir, beras, telor, minyak sayur,  daging sapi, daging ayam potong stok tetap aman dan mencukupi untuk tiga bulan ke depan,” pungkasnya.

(Seda/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img