BIRMINGHAM,FOKUSJabar.id: Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif di Birmingham, Inggris, tampak berbeda pada bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah. Masjid yang biasanya penuh dengan jamaah, kali ini justru terisi jenazah pasien Covid-19.
Dilansir dari republika.co.id, semenjak Covid-19 mewabah, sejumlah masjid di pusat kota Inggris telah ditutup untuk kegiatan beribadah. Termasuk di Birmingham, yang menjadi satu dari dua wilayah paling beragam di Inggris.
Fungsinya pun diubah menjadi kamar mayat seperti di Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif di Birmingham. Namun bukan area dalam masjid, melainkan area parkir yang diubah menjadi kamar mayat sementara yang bisa menampung 150 jenazah.
Kamar mayat tersebut dikelola sukarela dengan tenda putih, lemari es, dan tumpukan peti mati yang rapi. Itu adalah bukti dari jumlah korban virus terhadap komunitas Muslim dan etnis minoritas di Inggris.
BACA JUGA: Sebut COVID-19 Konspirasi, Jerinx Nantang Disuntik Virus Corona
Kamar mayat sementara sendiri dibangun dengan bantuan lembaga pemakaman Muslim di Inggris. Perwakilan masjid, Mohammed Zahid mengatakan, masjid di Birmingham yang didominasi distrik South Small Heath Asia biasanya mengadakan satu atau dua pemakaman seminggu. Tapi, dalam beberapa minggu terakhir, mereka harus melakukan pemakaman lima sampai enam kali.
“Anda dapat melihat bagaimana keluarga-keluarga itu berduka,” ujar Zahid.
Pria berusia 44 tahun ini pun kehilangan salah satu anggota keluarganya akibat Covid-19. Sementara aturan social distancing hanya memungkinkan untuk enam orang menghadiri setiap pemakaman.
“Bagaimana jika keluarga itu memiliki lima putra atau putri. Apa yang akan kamu katakan agar beberapa dari mereka harus tinggal di rumah?” terangnya.
Meski korban meninggal terus berdatangan, Zahid bersyukur, kamar mayat sementara di Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif ini belum mencapai batas kapasitasnya. Dalam sepekan terakhir, jumlah mayat yang tiba di masjid mulai berkurang meski kecemasan di masyarakat belum surut.
“Masih ada ketakutan pada orang-orang tentang (virus) Corona,” tambahnya.
Kondisi serupa terjadi di Masjid Green Lane yang berada tak jauh dari Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif. Peti mati tertumpuk di dalam aula dan masjid ini biasanya mengadakan sekitar 25 pemakaman setahun. Namun dalam tiga minggu terakhir ini, telah terjadi lima kali pemakaman per hari.
“Semua orang khawatir, apakah anggota keluarga mereka yang berikutnya atau orang yang mereka cintai,” ujar Kepala Kesejahteraan dan Layanan Masjid, Saleem Ahmed.
Inggris telah mencatat lebih dari 20.700 kematian di rumah sakit karena virus corona. Sedangkan, masih ada ribuan orang lainnya kemungkinan telah meninggal di panti jompo.
(ars)