BANDUNG,FOKUSJabar.id: KONI Jabar menggelar rapat koordinasi (rakor) online bersama pengurus cabang olahraga dalam menyikapi pengunduran pelaksanaan PON XX di Papua. Rakor online digelar secara bergilir dengan 37 pengurus cabang olahraga peserta PON XX.
“Ditengan wabah virus Corona saat ini, kami sudah sangat jarang bertatap muka dengan pengurus cabang olahraga. Jadi rakor online ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus upaya kita menyikapi pengunduran PON XX,” ujar Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Rabu (29/4/2020).
Dalam rakor online tersebut, pihaknya mengecek pelaksanaan latihan atlet di masing-masing cabang olahraga. Terutama pemanatauan pelaksanaan latihan atlet ditengah pandemi Covid-19.
“Kita pun ingin mengetahui, seperti apa program latihan yang disiapkan setiap cabang olahraga dengan rencana pengunduran PON XX menjadi Oktober 2021. Meski kami sendiri sudah memiliki program,” terangnya.
BACA JUGA: Puasa Bukan Penghalang untuk Olahraga
Dengan pengunduran PON XX menjadi Oktober 2021, program latihan atlet pun dipastikan akan berubah. Pasalnya, program latihan saat ini ditujukan untuk mendukung peak performance atlet pada Oktober 2020 mendatang.
“Mau tidak mau, pengunduran PON XX ini harus ada re-program latihan. Tahun 2020 ini menjadi program pemeliharaan atlet. Keputusan program latihan terbaru menuju PON XX ini nanti akan ditetapkan setelah rakor dengan cabor selesai,” tuturnya.
Terkait pelaksanaan latihan yang dipastikan berjalan lebih panjang hingga Oktober 2021, Ahmad menegaskan akan terus memberikan dukungan penuh. Termasuk untuk pengadaan peralatan penunjang latihan dan pertandingan bagi setiap cabang olahraga.
“Untuk peralatan latihan ini sedang dilakukan verifikasi oleh satlak KONI Jabar Juara. Pengadaan peralatan ini sudah dianggarkan di tahun 2020 sehingga akan kita siapkan. Dengan pengunduran PON XX, waktu bagi atlet beradaptasi dengan peralatan makin leluasa,” paparnya.
Sementara untuk dukungan insentif atlet, KONI Jabar sudah menganggarkan hingga bulan Oktober 2020. Untuk itu, para atlet dipastikan akan mendapatkan haknya hingga bulan Oktober 2020.
“Untuk insentif, kita sudah anggarkan hingga Oktober 2020 karena belum ada keputusan pengunduran PON XX. Tapi dengan PON XX diundur menjadi Oktober 2021, kita akan bahas kembali dengan Dispora Jabar untuk kita usulkan ke Gubernur,” pungkasnya.
(Ageng)