BANJAR, FOKUSJabar.id: Sudah meninggal dunia lima tahun silam, Jubaedah warga RT 05 RW 04 Lingkungan Cibulan, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat masih masuk data penerima bantuan sosial (bansos) terdampak Covid-19 dari Pemprov Jabar yang disalurkan mulai Rabu (29/4/2020).
Ketua RW 04 Entis tidak menampik bahwa ada warganya yang sudah meninggal dan masuk daftar penerima bansos Pemprov Jabar. Selain yang meninggal dunia, ada juga warga penerima BNPT dan Rastra masuk data penerima bantuan dari Pemprov Jabar.
“Kalau yang atas nama Jubaedah itu sudah meninggal dunia sejak lima tahun silam,” kata Entis.
Entis mengatakan bahwa data penerima bansos Pemprov Jabar untuk warga terdampak Covid-19 ini berasal dari kelurahan. Pihaknya hanya diminta kroscek siapa saja warga yang mendapat bantuan tersebut.
Saat dikroscek, dirinya baru mengetahui ada warganya yang sudah meninggal lima tahun silam masuk dalam data penerima.
“Itu datanya dari kelurahan,” kata dia.
BACA JUGA : Bansos Jabar Diterima Orang Meninggal
Entis mengaku heran, terlebih setiap ada warga yang meninggal dunia pasti dilaporkan dan dibuatkan akta kematian. Dia pun sudah melaporkan temuan itu ke pihak kelurahan melalui grup WhatsApp RW.
“Kalau ada warga yang meninggal langsung dapat surat kuning (akta kematian kalau sekarang). Saya juga sudah laporan ke pihak kelurahan. Kok bisa seperti ini warga yang meninggal masuk dalam data,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyalurkan bantuan sosial (bansos) provinsi untuk warga Kota Banjar terdampak Covid-19 di Kantor Pos Kota Banjar.
Uu mengatakan bahwa bansos senilai Rp500 ribu dari Pemprov Jabar adalah salah satu dari sembilan pintu bantuan kepada warga terdampak Covid-19.
“Bantuan dari Pemprov Jabar ini adalah penyempurna dari bantuan sebelumnya. Ini menyempurnakan (bantuan) kepada mereka yang dianggap misbar (miskin baru),” kata Uu.
“Sebelumnya, itu sudah ter-cover dari bantuan program pemerintah pusat, dan di sini kami menyempurnakan,” kata dia.
Sembilan pintu itu adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/kota.
Kemudian, Pemprov Jabar menggagas Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) untuk memastikan semua masyarakat Jabar bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. Meski begitu, bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah berbeda nilai, jenis, waktu penyebaran dan mekanismenya.
Dia berharap masyarakat bisa memahami bahwa bansos provinsi tidak diberikan kepada semua masyarakat Jabar.
“Maka jika tidak terdata di bantuan provinsi, bisa saja terdata pada sumber-sumber bantuan sosial lainnya,” kata Uu.
Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana mengatakan, bansos provinsi sudah sangat dinantikan masyarakat terdampak Covid-19. Dia pun berharap bansos provinsi tepat sasaran.
“Mudah-mudahan pendistribusian dapat berjalan dengan baik, lancar, dan tepat sasaran,” kata Nana.
(Agus/LIN)