BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Moh.Arifin Soedjayana menyatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya menyempurnakan data penerima bantuan sosial (bansos), supaya tepat sasaran, tidak tumpang tindih, dan berkeadilan.
Arifin mengatakan, urusan penerima bantuan saat ini datanya masih terus diperbaharui. Menurut ia, sambil menunggu data dari daerah yang diusulkan oleh RT/RW sampai dinas sosial, proses penyaluran tidak akan berhenti.
Arifin melaporkan, bantuan sosial senilai Rp500 ribu saat ini penyalurannya masih difokuskan di 10 daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca Juga: Mayat Korban Covid-19 Ditemukan Warga di Perkampungan
“Per 21 April, sekitar 5.237 paket bantuan sudah berhasil disalurkan di 10 wilayah PSBB Bodebek dan Bandung Raya,” katanya.
Penyaluran bantuan berupa uang tunai Rp150 ribu dan sembako ini ditargetkan bisa mencapai 264.085 alokasi pada pekan-pekan ini.
“Ada riak-riak soal bantuan, tapi tidak akan menghentikan proses penyaluran yang sejauh ini sudah berjalan baik. Pelibatan ojek online dan ojek pangkalan sangat membantu penyerahan bantuan pada KRTS sasaran,” katanya.
Dari 5.237 paket bantuan yang sudah diserahkan, pihaknya mencatat ada 371 paket yang kembali ke PT Pos karena alamat Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) tidak sesuai dengan data.
“Si penerima menunjukan KTP, sesuai alamat, sesuai data. Pihak kurir lalu mengambil foto penerima untuk dilaporkan lewat aplikasi yang sudah disiapkan. Yang retur itu biasanya karena ketidaklengkapan data bisa nama jalan, RT,RW-nya keliru. Sejauh ini rata-rata sesuai by name by address,” ucap Arifin.
Bantuan sosial (bansos) senilai Rp500 ribu dari Pemda Provinsi Jabar merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan kepada warga terdampak pandemi COVID-19.
(Agung)