TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Untuk mengtasai masyarakat terdampak Corona Virus Disease (Covid-19), Kepala Desa (Kades) Cikadu, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Dendi Herdiman mengaku sedikit terkendala karena .Dana Desa (DD) Rp1 milyar belum cair.
“Berharap DD segera cair supaya bisa membantu masyarakat terdampak Covid-19,” kata Dendi kepada FOKUSJabar.id, Senin (20/4/2020).
Sesuai anjuran Pemerintah Pusat (Presiden), kata Dendi, 30 persen DD dialokasikan untuk penanggulangan Covid-19.
“Pastinya masyarakat sangat membutuhkan bantuan. Terlebih situasi saat ini dengan mewabahnya Covid-19,” ungkap dia.
Sambung dia, Kementerian Desa telah mengeluarkan peraturan penggunaan DD untuk penanganan wabah Corona.
Batas maksimal DD untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan Corona dialokasikan 25-35 persen. Tergantung dari total DD yang diterima oleh masing-masing desa.
Pada Permendes No06 Tahun 2020 diatur tiga poin penggunaannya. Yakni:
Pencegahan dan Penanganan Covid-19 yang meliputi Padat Karya Tunai, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).
Sasaran dari BLT-DD, masyarakat miskin yang bukan PKH dan BPNT. Mereka adalah masyarakat miskin yang kehilangan pekerjaan.
Penetapan penerima BLT-DD ditandangani oleh Kepala Desa dan dilaporkan kepada Bupati / Wali Kota.
Desa yang menerima DD kurang dari Rp800 juta mengalokasikan BLT 25 persen. Sementara Desa yang menerima Rp800 juta sampai Rp1,2 Milyar mengalokasikan BLT 30 persen dan yang menerima lebih dari Rp1,2 Milyar mengalokasikan 35 persen.
Khusus desa yang jumlah warga miskinnya lebih besar dari alokasi anggaran bisa menambah alokasi setelah mendapat persetujuan Pemerintah Kabupaten / Kota.
Besaran penyaluran BLT per KK sebesar Rp600 ribu, dengan metode non tunai (Cash less).
(Nanang Yudi/Bam’s)