BANDUNG, FOKUSJabar.id: Di Jawa Barat orang yang terkofirmasi positif virus corona (Covid-19) mencapai 556 orang dengan jumlah yang meninggal mencapai 52 orang hingga Kamis (16/4/2020).
Dari data yang dihimpun jumlah yang sembuh yaitu 23 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 11.228 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) 1.530 jiwa.
Kepala dinas kesehatan sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan, ada lompatan jumlah orang yang positif virus corona, bahakan kata dia, Jawa Barat saat ini sudah memasuki gelombang ketiga peyebaran virus corona.
“Yang sangat kita khawatirkan apa yang disebut community transmisi. Penyebaran antar kelompok masyarakat,” ujar Berli, Kamis (16/4/2020).
Baca juga: Ini Lho, Yang Dilarang Saat PSBB
Menurut Berli, masih terdapat masyarkat yang melakukan aktivitas dan belum menerapkan disiplin sosial distancing maupun physical distancing.
“Padahal kuncinya disiplin. Kita menghindari kerumunan, jangan sampai membuat kerumunan massal,” katanya.
Diketahui, dari 75 ribu alat rapid diagnostic test (RDT) yang telah disebarkan, pihaknya baru menerima laporan sebanyak 51.846. Dari jumlah tersebut yang positif menurut rapid tes sebanyak 1.190 orang.
Mereka harus menjalani pemeriksaan lanjutan dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) untuk mengonfirmasi paparan virus tersebut.
“Masih menyiapkan peralatan. Mudah-mudahan Jumat (17/4) besok semuanya sudah bisa dilaksanakan dengan baik. Dimana Labkesda bisa lebih cepat,” katanya.
Terkait perkembangan kajian akademisi di Jabar terkait pemanfaatan klorokuin fosfat berbahan dasar kina yang konon dapat menjadi obat virus Corona , Berli mengatakan, saat ini masih menunggu persetujuan dari lembaga penelitian.
“Termasuk lembaga yang memiliki ijin atau hak yang mengeluarkan ijin terkait peredaran. Mudah-mudahan secepatnya kita mendapat informasi yang baik,” tuturnya.
(As)