JEPANG, FOKUSJabar.id: seorang profesor ahli kimia dari Jepang, Dr Tomoaki Okuda menyatakan bahwa masker tisu toilet lebih efektif menyaring udara dibandingkan masker bedah.
kesimpulan itu, merupakan hasil dari percobaan sains yang dilakukan Dr Tomoaki dengan cara membandingkan tiga jenis masker yakni masker bedah, masker tisu toilet, dan masker kain.
Melansir Detik, Senin (13/04/2020), ketiga jenis masker itu diuji ketahanan dalam memblokir partikel di udara menggunakan alat bernama Scanning Mobility Particle Sizer (SMPS).
Baca Juga: Ini Dia 5 Hal tentang Masker Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua
Cara kerja SMPS adalah selang pada SMPS nantinya akan menghisap udara di dalam ruangan dan mengukur konsentrasi partikel per sentimeter kubik.
Berikut ini adalah hasil tes pengujian ketahanan dari ketiga masker itu untuk menangkal virus:
Masker bedah
SMPS menunjukkan ada sekitar 1.800 partikel udara per sentimeter kubik yang lolos melewati masker bedah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masker bedah memiliki efisiensi hingga 70 persen untuk menangkal virus.
Masker tisu toilet
Okuda menggunakan tiga lembar tisu toilet yang dilipat menjadi dua, sehingga membuat masker itu menjadi enam lapis. Setelah dilakukan pengujian, SMPS menunjukkan hanya 1.000 partikel udara per sentimeter kubik yang lolos.
Hal ini membuat masker tisu toilet memiliki efisiensi pemblokiran hingga 80 persen, dan nampaknya masker jenis ini lebih efektif dalam menangkal virus dibandingkan masker bedah.
Masker kain
Masker kain ini dibuat dari sapu tangan yang dilipat tiga kali dan menunjukkan hasil yang sama dengan masker bedah. SMPS mengukur ada sekitar 1.800 partikel udara per sentimeter kubik yang lolos, dengan efisiensi pemblokiran hingga 70 persen.
(Agung)