CIAMIS, FOKUSJabar.id: Malang nasib seorang nenek berusia 100 tahun di Dusun Mulyasari Desa Purwasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis Jawa Barat, hidup sebatang karang tanpa ada bantuan pemerintah.
Nenek yang biasa dipanggil Eyang Ipik ini selain jompo dirinya juga berkebutuhan khusus (Difabel). Dia tinggal di sepetak rumah yang kurang layak, selain sempit beberapa bagian rumah sudah lapuk.
Salah seorang warga setempat Emas mengatakan, untuk bertahan hidup Eyang Ipik ini hanya mengandalakan dari uluran tangan warga sekitar.
“Kami dengan warga lainnya serta rekan-rekan, memberikan kebutuhannya sehari-hari,” kata Emas.
Baca juga: 34 Jamaah Masjid Kebonjeruk Jakarta Positif Corona
Kemudian menurut Emas, untuk mendapatkan program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dirinya mengaku kesulitan, pasalnya rumah yang ditempatinya bukan rumah milik pribadi.
“Kami mendapatkan kesulitan untuk mengajukan program Rutilahu kepada pemerintah, karean itu bukan rumahnya,” ujarnya.
Emas berharap dengan kondisi Eyang Ipik seperti itu ada sedikit perhatian dari pemerintah agar nasibnya tidak seperti saat ini.
“Yang menjadi kendala saat ini tanah yang digunakan bangunan rumahnya milik orang lain sehingga kami kesulitan untuk meminta bantuan Rutilahu kepada pemerintah,” ucap dia.
Emas menambahkan, memang kendala tersebut sebenarnya bisa ada solusinya kalau memang ada perhatian dari semua pihak dengan jalan membeli tanah itu atau memohon kepada pemilik tanah untuk menghibahkan tanah yang digunakan rumah Eyang Ipik tersebut.
“Bisa saja tanahnya dibeli kemudian pembangunan rumahnya menggunakan dana Rutilahu,” tuturnya.
(Husen Maharaja/As)