BOGOR, FOKUSJabar.id : Beberapa bahan alami diyakini mampu mencegah perkembangan virus Corona (Covid-19) yang saat ini sudah menjadi pandemi. Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan IPB University dengan Universitas Indonesia.
Dilansir tempo.co, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam menyebut beberapa bahan alami jika dikonsumsi diduga kuat mampu mengatasi COVID-19. Seperti jambu biji merah muda, kulit jeruk, dan daun kelor.
Ari menuturkan, hasil penelitian yang dilakukan tim IPB-UI menyebutkan di dalam bahan alami tersebut terkandung senyawa yang berpotensi menghambat serta mencegah virus virus corona penyebab COVID-19. Antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin.
“Penelitian telah melalui beberapa tahapan dan hasil screening terhadap aktivitas ratusan protein dan ribuan senyawa herbal, terkait dengan mekanisme kerja virus. Dan beberapa golongan senyawa berpotensi menghambat dan mencegah virus corona,” ujar Ari, Jumat (3/4/2020).
Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 Yang Meninggal Di RSUD Banjar Hoax
Ari menambahkan, gabungan peneliti multidisiplin itu pun telah melakukan analisis ‘big data’ dan ‘machine learning’ dari basis data HerbalDB yang dikembangkan Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI. Pemetaan farmakofor dilakukan terhadap 1.377 senyawa herbal dengan metodenya, struktur dan ligan, kemudian dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya.
“Kita berharap hasil penemuan ini bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona. Hal ini sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO dan CDC,” terangnya.
UI dan IPB, lanjutnya, terus mengimbau masyarakat tetap memprioritaskan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Baik melalui rajin cuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk dan bersin, hingga penggunaan masker bagi yang sakit flu.
“Jika mengalami gejala COVID-19 maka dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke rumah sakit yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan RI,” tegasnya.
(ars)