BEIJING, FOKUSJabar.id : Ilmuwan dari Universitas Tsinghua, Beijing, Cina, Zhang Linqi mengaku sudah menemukan obat bagi penyakit Covid-19 yang menjadi momok menakutkan di dunia saat ini. Obat yang dibuat dengan antibodi tersebut dikatakan ‘sangat efektif’ memblokir kemampuan virus Corona untuk memasuki sel yang pada akhirnya dapat membantu mengobati atau mencegah Covid-19.
Seperti dikutip medcom.id dari The Straits Times, Zhang bersama timnya di Universitas Tsinghua, Beijing menyebut jika obat yang dibuat dengan antibodi lebih efektif daripada melalui pendekatan saat ini. Termasuk pengobatan plasma mengandung antibodi yang tetap dibatasi golongan darah.
Penelitian Zhang bersama tim serta kelompok di Rumah Sakit Umum ketiga di Shenzhen, dimulai pada awal Januari 2020 dengan menganalisis antibodi dari darah pasien covid-19 yang pulih. Mereka mengisolasi 206 antibodi monoklonal yang menunjukkan memiliki kemampuan ‘kuat’ untuk mengikat virus dengan protein.
Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 Yang Meninggal Di RSUD Banjar Hoax
“Kami kemudian melakukan tes untuk melihat apakah mereka benar-benar dapat mencegah virus memasuki sel. Di antara 20 atau lebih antibodi pertama yang diuji, empat mampu menghalangi masuknya virus bahkan dua diantaranya sangat bagus dalam melakukannya,” ujar Zhang seperti dikutip The Straits Times, Rabu (1/4/2020).
Saat ini, lanjut Zhang, tim sedang fokus pada identifikasi antibodi paling kuat dan mungkin menggabungkannya untuk mengurangi risiko mutasi virus corona baru. Jika semuanya berjalan dengan baik, pengembang yang tertarik dapat memproduksinya secara massal untuk pengujian pada hewan dan akhirnya pada manusia.
“Pentingnya antibodi telah terbukti di dunia kedokteran selama beberapa dekade. Mereka dapat digunakan untuk mengobati kanker, penyakit autoimun dan penyakit menular,” tegas Zhang.
Antibodi, ujar Zhang, bukan vaksin tetapi berpotensi dapat diberikan kepada orang yang berisiko dengan tujuan mencegah mereka tertular covid-19.
Zhang menambahkan, biasanya dibutuhkan sekitar dua tahun untuk obat bahkan untuk mendapatkan persetujuan bisa digunakan pada pasien. Namun pandemi covid-19 menuntut segalanya bergerak lebih cepat.
Baca Juga : Ditengah Wabah Covid-19, Pendaftaran Nikah Bisa Online
Untuk itu, Zhang berharap antibodi tersebut dapat diuji pada manusia dalam enam bulan kedepan. Jika terbukti efektif dalam uji coba, penggunaan sebenarnya untuk pengobatan akan memakan waktu lebih lama.
“Ada sejumlah langkah yang harus diikuti sebelum dapat digunakan sebagai pengobatan untuk pasien Covid-19. Tetapi sangat menarik untuk menemukan perawatan potensial ini, dan kemudian memiliki kesempatan untuk mengujinya. Jika kita dapat menemukan lebih banyak kandidat, maka pada akhirnya kita akan mendapatkan perawatan yang lebih baik,” tambah spesialis penyakit menular Universitas Hong Kong, Ben Cowling.
(ars)