TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya melakukan persiapan, koordinasi dan konsolidasi menyambut pelaksanaan sensus penduduk 2020 menuju satu data kependudukan untuk Indonesia Maju.
Kepala BPS Kota Tasikmalaya Jam Jam Zamachsyari mengatakan, sensus penduduk merupakan program pendataan penduduk yang dilakukan 10 tahun sekali. Untuk itu, masyarakat harus benar-benar memanfaatkan sensus agar terdaftar di data kependudukan sebagai warga negara indonesia.
“Sensus penduduk ini salah program besar nasional sehingga semua masyarakat wajib mendukungnya dengan ikut aktif mendaftarkan diri melalui program yang disediakan agar pelaksanaannya berjalan lancar,” ungkap Jam Jam Zamachsyari di kantor BPS Kota Tasikmalaya, Jalan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Selasa (11/02/20).
Dikatakan, sensus penduduk 2020 sedikit berbeda jika dibandingkan dengan sensus sepuluh tahun lalu. Sensus tahun ini menggunakan metode sensus kombinasi yaitu menggunakan database kependudukan Dirjen Administrasi Kependudukan sebagai prelist di lapangan.
“Sensus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kota Tasikmalaya dengan sistem sensus penduduk online (SPO) dan sensus penduduk wawancara (SPW),” sambungnya.
“Sensus penduduk online atau daftar mandiri akan dimulai tanggal 15 Februari sampai 31 Maret 2020 dengan membuka website hhtps://sensus.bps.go.id. Sementara sensus penduduk wawancara, petugas BPS akan mengunjungi rumah penduduk untuk di data dengan pola wawancara yang belum melakukan pendaftaran mandiri yang dimulai tanggal 1 sampai 31 Juli 2020,” tuturnya.
Di Kota Tasikmalaya, berdasarkan survey penduduk antar sensus (supas) ada sekitar 638 ribu penduduk yang menjadi sasaran untuk sensus penduduk. Data dikumpulkan dalam pencacahan lengkap, dengan 22 pertanyaan yang harus diisi penduduk. Termasuk pencacahan sampel sebanyak 82 pertanyaan.
Dirinya mengimbau masyarakat dapat memanfaatkan sensus penduduk ini karena manfaatnya sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan.
“Tujuan sensus untuk menghasilkan data, komposisi, distribusi dan karakter penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia yang lebih akurat,” pungkasnya.
(Seda/ars)
