BANDUNG, FOKUSJabar.id: Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia menyatakan kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Miftahul Huda merupakan agenda politik. Pernyataan ini berbeda dengan yang diungkapkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebelumnya.
Dedi mengatakan, dalam kunjungannya beberapa waktu lalu ke Tasikmalaya, Anies bukan mendatangi pemerintah tapi pondok pesantren (Ponpes). Terlebih yang dikunjungi dua ponpes besar dan ternama.
“Sebagai pejabat publik yang populer, ada kemungkinan Anies dalam rangka menjalin silaturahim politis untuk 2024. Karena kunjungannya tidak ditujukan ke pemerintah, melainkan ke pesantren, sipil. Jadi, memang ada upaya untuk mengenalkan diri di Jawa Barat,” kata Dedi saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).
Dedi menjelaskan, sesama pejabat publik, Anies sedang memupuk popularitas ke daerah diluar DKI Jakarta. Terlebih Uu diakui tidak punya pengaruh besar dalam hal kepengurusannya di partai politik. Namun, kehadirannya tetap mewakili pemerintah provinsi Jabar.
“Uu tentu punya akses ke pesantren dibanding Gubernur Jabar (Ridwan Kamil). Jadi kasat mata ini perjalanan kerja daerah antar kepala daerah, meskipun subtansinya bisa saja politis,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum yang menerima kunjungan Anies Baswedan ke Ponpes Miftahul Huda, bahkan Emil juga menganggap pertemuan tersebut wajar sebatas silaturahmi.
(As/ars)
