Kamis 12 Desember 2024

PBNU Kecam Pengusiran Haddad Alwi Berselawat di Sukabumi

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan pihaknya mengecam tindakan pengusiran terhadap Haddad Alwi Assegaf saat memimpin selawat yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

PBNU Helmy menjelaskan, setiap orang tidak boleh menuduh orang lain dengan sebutan kafir, syiah, murtad dan sebagainya. Apalagi jika tuduhan itu tidak memiliki dasar.

“Kedepankan sikap hati-hati dalam konteks muamalah diniyyah. Prinsip tabayyun dan verifikasi harus menjadi landasan utama,” kata Helmy kutip cnnindonesia.com, Sabtu (21/12/2019).

Baca Juga: Pilkada Kab. Tasikmalaya, Hade-Yakin Perkuat Mesin Partai

PBNU Helmy juga mengatakan, tindakan pengusiran itu termasuk tindakan vandalisme. “Sangat prihatin dengan pola-pola vandalisme yang cenderung menutup ruang diskusi dan koersif terhadap pemahaman agama yang berbeda,” tambahnya.

Helmy pun meminta kepolisian agar lekas mengusut peristiwa pengusiran Haddad.

“Meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas persoalan ini,” pungkasnya.

Seperti diketahui, video pengusiran Haddad Alwi baru-baru ini ramai diperbincangkan di media. Padahal, video itu diambil pada bulan Agustus lalu.

Dalam video itu, sejumlah anggota ormas Islam menganggap Haddad sebagai penganut syiah dalam sebuah acara selawatan di Sukabumi. Kemudian Haddad diminta untuk turun dari panggung dan tidak memimpin selawat.

Penyanyi yang terkenal dengan album Cinta Rasul pada era 2000-an itu terlihat meminta maaf jika sekelompok orang tak berkenan atas kehadirannya. Tak lama kemudian, dirinya pun turun dari panggung.

“Perhatian. Perhatian saudara FPI, FPI saya minta mohon untuk diam,” tegas Haddad yang mencoba menenangkan massa.

(Vetra)

Berita Terbaru

spot_img